:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Kamis, 3 Agustus 2023 | 22:22 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 72
ProbolinggoKab, InfoPublik – Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa, Rabu (2/8/2023) melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya melakukan pengecekan ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg.
Pengecekan diawali di pangkalan LPG 3 Kg di Desa Kalibuntu dan agen LPG di Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan LPG 3 kg aman di tengah isu kelangkaan LPG 3 Kg.
Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa mengatakan dari hasil pengecekan tidak ditemukan adanya kelangkaan LPG 3 kg di Kabupaten Probolinggo. Baik agen maupun pangkalan sama-sama mendapatkan suplai seperti biasanya. Bahkan minggu kemarin, mereka mendapatkan ekstra suplai.
“Di pangkalan maupun agen yang ada disini tidak pernah kosong sama sekali. Jadi memang masyarakat ketika menemukan harga LPG 3 kg mungkin tiba-tiba melonjak di toko misalnya, saya rasa mereka beli di pangkalan. Kalau di pangkalan standar Rp 16 ribu. Kalau ada pangkalan yang menjual di atas itu, maka punishment akan diberikan oleh Pertamina,” katanya.
Hanya jelas Khofifah, di beberapa titik memang sempat terjadi antrian panjang pada Senin dan Selasa akhir Juli 2023 kemarin. Setelah itu ada ekstra suplai 1,5 juta tabung di Jawa Timur. “Insya Allah Kamis dan Jum’at sudah normal. Jadi tambahan suplai itu saya putar se-Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Menurut Khofifah, terkadang kenaikan harga secara psikologis misalnya mengambil margin Rp 2000-3000 dari Rp 16 ribu menjadi Rp 19 ribu, tib-tiba di salah satu daerah itu Rp 25 ribu. Makanya seperti ini jangan memainkan harga.
“Tabung LPG 3 Kg itu ada tulisannya untuk masyarakat miskin. Jadi sama-samalah berempati. Jika pemerintah memberikan subsidi, maka sampai di lini konsumen sebaiknya semuanya saling menjaga marginnya. Jadi kalau di toko harganya jauh melebihi biasanya, silahkan ke pangkalan karena sudah pasti harganya standart Rp 16.000,” jelasnya.
Khofifah menjelakan memang kemarin 100 tabung dalam waktu satu jam habis. Kemudian pihaknya berkoordinasi dengan tim untuk bisa menambah suplai. Akhirnya sudah ditambah 1,5 juta tabung di Jawa Timur.
“Insya Allah untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, kita akan melakukan proses koordinasi, monitoring dan sampai kemudian bagaimana proses pemenuhannya bisa repson cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah menerangkan saat ini dilakukan monitoring karena masuk bulan Agustus 2023 yang sangat mungkin banyak sekali perayaan 17 Agustus 2023 di RT maupun RW.
“Hal ini harus diantisipasi oleh Pertamina, kemungkinan kemarin tambahnya 1,5 juta sampai 31 Juli 2023. Masuk bulan Agustus 2023, bisa dilakukan monitoring, kemungkinan prediksi kebutuhan di pertengahan atau akhir bulan Agustus,” tambahnya.
Khofifah menambahkan memang sempat ada punic buying karena subsidi mau dicabut. Kemudian ada kecenderungan membeli lebih dari yang dibutuhkan. “Asal membeli sesuai kebutuhan, Insya Allah sangat cukup,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son)