:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Rabu, 26 Juli 2023 | 16:56 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 60
ProbolinggoKab, InfoPublik – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis peningkatan kapasitas guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) holistic integratif di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Selasa (25/7/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta terdiri dari Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo sebanyak 24 orang, Ketua Pokja 2 Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo sebanyak 24 orang, perwakilan 2 guru PAUD per kecamatan 48 orang, perwakilan Pokja 2 TP PKK Kabupaten Probolinggo sebanyak. 4 orang.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari Disdikdaya, Dinas Kesehatan, Puspaga dan narasumber berbagi praktik baik. Materi yang diberikan terdiri dari materi umum berisi informasi kebijakan PAUD HI dan materi inti memuat konsep, implementasi PAUD HI di satuan PAUD dan sinergi pendidik dengan keluarga serta lintas lembaga dalam layanan kesehatan dan gizi, pendidikan, pengasuhan positif, perlindungan anak dan kesejahteraan anak.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengharapkan setelah mengikuti diklat teknis PAUD holistic integratif ini mampu meningkatkan pemahaman Pendidik PAUD terhadap konsep pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).
“Selain itu mampu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi pembinaan PAUD HI dengan stakeholder tingkat kecamatan dan desa serta aktif dalam kegiatan percepatan penurunan stunting di kecamatan dan desa bersama TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting),” harapnya.
Sementara Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko selaku Bunda PAUD Kabupaten Probolinggo mengatakan PAUD memiliki peran penting dan mendasar terkait pembentukan karakter anak seperti kedisiplinan, kejujuran, empati, kepedulian dan spiritual. Pada sisi yang lain kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, kecerdasan, daya cipta kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.
“Anak usia dini bagaikan kertas kosong yang siap ditulisi apapun di atasnya. Ajaran agama Islam menyebutnya fase fitrah. Artinya bersih dan polos. Peran orang tua dan para guru PAUDlah yang akan berperan mengisi dan membentuknya. Pendidikan karakter yang dilakukan saat anak usia dini akan menjadi fondasi dan tumpuan awal stimulasi kehidupan dasar baginya sebelum pendidikan kognitif lainnya diberikan,” katanya.
Oleh karena itu jelas Nunung, peran Bunda PAUD sangat penting sekali dalam proses penanaman karakter unggul dalam proses pendidikan anak usia dini. Pentingnya pendidikan sejak kecil supaya terus berbekas, maka ada pepatah mengatakan belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa seperti mengukir di atas air.
“Pendidikan Anak Usia dini merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Anak sebagai makhluk individu yang mempunyai aspek biologis dan psikologis, pembelajaran pada anak usia dini haruslah menggunakan konsep belajar melalui bermain, belajar sambil berbuat, belajar dengan mencontoh belajar melalui stimulasi PAUD berdasarkan aspek pedagogis. Masa anak dini merupakan masa pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya,” jelasnya.
Istri Wakil Bupati Probolinggo ini menegaskan untuk menumbuhkan karakter unggul pada anak, perlu diajarkan dan dibiasakan menjalankan nilai-nilai tertentu seperti dapat dipercaya, adil, bertanggungjawab, peduli dan saling menghargai perbedaan. Dalam batas tertentu bisa juga diajarkan pendidikan kewarganegaran.
“Tentu saja semua itu dikemas dengan cara dan suasana yang menyenangkan. Lebih banyak menggunakan media bermain dan sedapat mungkin menghindarkan pembelajaran kognitif. Sehingga anak dapat menerimanya dengan riang gembira,” terangnya.
Menurut Nunung, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para Bunda PAUD di setiap wilayah kerja masing-masing yaitu dengan mendukung pemerintah dalam melakukan intervensi-intervensi di wilayah kerja maupun satuan pendidikan.
“Intervensi yang dapat dilakukan antara lain penguatan kebijakan PAUD yang berpusat pada anak, peningkatan kualitas PAUD usia 0-2 tahun dan 3-6 tahun melalui integrasi layanan kesehatan, gizi dan perlindungan anak, peningkatan akses PAUD anak usia 0-2 tahun melalui kemitraan dengan pihak swasta untuk keluarga marginal, serta memastikan kebijakan merdeka belajar episode 24/merdeka bermain transisi PAUD-SD yang menyenangkan dan pengembangan kompetensi dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan,” terangnya.
Nunung menambahkan bantuan para Bunda PAUD dalam mendorong kinerja pemerintah daerah tentunya akan mempercepat upaya tercapainya hal-hal tersebut. Permasalahan dalam pendidikan apabila upaya untuk mencari jalan keluarnya dilakukan secara bersama dan bersinergi, maka bukan menjadi hal yang mustahil untuk dapat mengurai permasalahan tersebut secara lebih baik.
“Melalui kegiatan ini saya berharap para Bunda PAUD Kecamatan dan Desa dapat terjalin kerjasama dan sinergi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bisa dalam bentuk menyelenggarakan diklat-diklat bagi guru PAUD, kader desa dan lain-lain. Sebagai ikhtiar bersama meningkatkan mutu dan layanan pendidikan berkulaitas di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son)