:
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Sabtu, 22 Juli 2023 | 21:07 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 412
Raja Ampat, InfoPublik - Untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan dan didukung sumber daya alam yang lestari, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Raja Ampat melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang yang berlangsung di Pulau Meouskun, Kampung Friwen, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Jumat, (21/7/2023).
Kegiatan yang bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata Kampung Friwen tersebut mengusung tema, “Mari Menjaga Terumbu Karang, Untuk Kehidupan Yang Berkelanjutan.”
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Marten L.R.Bartolomeus, ST,MS.Si menjelaskan tak dapat dipungkiri, sektor pariwisata dan perikanan menjadi lokomotif penting bagi pembangunan Raja Ampat. Potensi pariwisata yang mendunia, dan didukung sektor perikanan yang melimpah menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Namun hal tersebut, katanya mustahil terwujud jika tidak dibarengi upaya nyata dalam pelestarian lingkungan hidup, salah satunya menjaga dan merawat terumbu karang sebagai rumah bagi biota laut dan menjadi primadona wisata selam bawah laut Raja Ampat.
Rio, sapaan Marten L.R.Bartolomeus mengakui pesona bawah laut Raja Ampat dengan potensi karangnya yang indah serta beragam jenis menjadi magnet wisata selam dunia. Bahkan keindahan bawah laut Raja Ampat tersebut membuat kawasan yang berada di ujung barat tanah Papua, tepatnya di Provisni Papua Barat Daya tersebut menjadi destinasi wisat selam terbaik dunia saat ini.
Baginya, peluang ini dijaga dan dipelihara. Baginya, peluang ini ibarat emas yang mampu memberikan kehidupan bagi masyarakat Raja Ampat bukan saja kepentingan sesaat tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang.
“Kegiatan transplantasi terumbu karang yang dilaksanakan hari ini (Jumat, 21/7/2023, red) bertujuan menjaga ekosistem terumbu karang tetap lestari, apalagi daerah kami, Raja Ampat sebagai destinasi wisata sehingga hal ini sangat penting dilakukan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Marten L.R.Bartolomeus, ST,M.Si disela-sela kegiatan tranplantasi terumbu karang di Pulau Meoskun, Kampung Friwen, Distrik Waigeo Selatan,Raja Ampat, Jumat, (21/7/2023).
Rio yang membawa seluruh personilnya dan terjun langsung mengikat serta menyelam untuk menempatkan terumbu karang yang dicangkok atau transplantasi ke dasar laut tersebut, mengakui sebesar apapun potensi yang dimiliki suatu daerah jika tidak dirawat dan dipelihara dengan baik maka tak adanya gunanya bagi kehidupan yang berkelanjutannya. Kehidupan berkelanjutanya tentu kehidupan yang memberi dampak ke masa depan, khususnya generasi penerus Raja Ampat.
Karena itu, dirinya meminta masyarakat Raja Ampat untuk menjaga dan merawat alam Raja Ampat dengan baik. Dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan illegal fishing di laut Raja Ampat seperti menangkap ikan dengan bom dan potassium.
“Masih ada nelayan atau masyarakat kita yang lakukan illegal fishing baik dengan bom maupun dengan potassium,” ujar Rio sebelum terjun bersama penyelaman lain untuk menempatkan media tranplantasi terumbu karang tersebut.
Selain dihadiri Ketua dan Anggota Kelompok Sadar Wisata Kampung Friwen, kegiatan transplantasi karang tersebut juga dihadiri Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Dano Halima Saifuddin,S.Hut, sejumlah pejabat eselon III dan IV serta staf Dinas Lingkungan Hidup.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Masyarakat Kampung Friwen, Wihelmus Sauyai mengaku bangga dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Buce, sapaan Wihelmus Sauyai mengakui penanaman kembali karang tersebut sebagai upaya untuk mendukung indahnya pesona bawah laut Raja Ampat.
“Kita berharap dengan penanaman akan membuat dasar laut kita semakin indah,” katanya.
Selain itu, katanya dengan adanya penanaman kembali terumbu karang tersebut juga akan meningkat jumlah ikan sehingga pada saat wisatawan menyelam tidak saja menikmati terumbu karang tetapi juga beragam jenis ikan berkembang dengan baik.
Pada kegiatan tersebut sebanyak 50 media tanam yang terbuat dari besi yang berukuran kurang lebih 1 m2 berhasil ditempatkan didasar laut sekitar Pulau Meoskun.
Pulau Meoskun sendiri merupakan salah spot wisata di Raja Ampat. Pulau yang terletak di Distrik Waigeo Selatan tersebut memiliki pasar putih yang indah dan menjadi spot diving terbaik. Sejumlah wisatan silih berganti datang ke pulau tersebut. Selain itu, pulau yang ditutupi hutan pinus tersebut menjadi rumah bagi ribuan kelelar. Karena itu, pulau ini juga dikenal dengan sebutan Pulau Kelelawar. (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat)