:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Kamis, 20 Juli 2023 | 13:25 WIB - Redaktur: Tobari - 234
Subulussalam, InfoPublik - Manfaatkan media sosial untuk media pembelajaran, hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo Kota Subulussalam Zainal Abidin, SH saat mengisi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN II Simpang Kiri, rabu (20/7/2023).
Kegiatan diawali penyampaian Kepala SMAN II Simpang Kiri Dwi Respati, S.Pd, M.Pd dan dilanjutkan paparan Kepala Bidang Informasi Publik dengan materi Komunikasi Bermartabat.
Di hadapan siswa-siswi baru sekolah tersebut Zainal Abidin mengatakan bahwa era digital yang saat ini membumi mesti dimanfaatkan dengan baik terutama bagi kalangan pelajar untuk menimba ilmu dari media sosial yang tersedia seperti youtobe, facebook, tiktok, whatsApp, telegram dan lainnya.
Adanya media sosial ada lebih dan kurang yang mesti dipahami dan disadari bersama, pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut Zainal Abidin menyebutkan bahwa komunikasi adalah fitrah manusia sebagai makhluk hidup yang butuh interaksi dengan sesama. Ada dua jenis komunikasi yang fokus sampaikan saat ini yakni tatap muka dan komunikasi bermedia.
Komunikasi tatap muka adalah bentuk komunikasi yang mempertemukan secara tatap muka pihak komunikator dan komunikan, sedang komunikasi bermedia adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerima pesan dengan menggunakan cyberspace atau ruang maya yang bersifat interaktif.
Kedua komunikasi tersebut menurutnya memiliki kelebihan dan kekurangannya. Ia pun menekankan kepada para siswa agar memperhatikan dalam berkomunikasi pada 6 (enam) prinsip komunikasi sesuai Al-Qur'an.
Pertama, Qaulan Sadidan yakni hendaklah berkomunikasi dengan perkataan yang benar, kedua, qaulan balighan yakni hendaklah berkomunikasi dengan perkataan yang berbekas pada jiwa, ketiga, qaulan mansyuran yakni hendaklah berkomunikasi dengan ucapan yang pantas.
Keempat, qaulan layyinan yakni hendaklah berkomunikasi dengan lemah lembut, kelima, qaulan kariman yakni hendaklah berkomunikasi dengan perkataan yang mulia, keenam, qaulan ma’rufan yakni hendaklah berkomunikasi dengan ucapan yang baik.
Lebih lanjut Zainal Abidin menegaskan kepada para siswa-siswi baru agar berhati-hati dalam memanfaatkan media sosial karena ada pihak yang menjadikan media sosial sebagai alat kejahatan atau yang lebih dkenal dengan cyber crime, sebutnya.
“Manfaatkan sajalah untuk hal-hal yang positif khususnya untuk menemukan hal-hal baru atau keilmuan karena sangat bermanfaat untuk peningkatan wawasan keilmuan dan masa depan,“ imbuhnya.
Berkomunikasi media sosial yang baik agar memperhatikan beberapa hal yakni berkomunikasi harus atas dasar kebenaran dan kesabaran, memfilter setiap menerima informasi (tabayyun), hindari saling mengolok-olok atas perbedaan.
Berkomunikasilah dengan cara dan bahasa yang baik serta tersirat nilai-nilai kebaikan, jauhi dari prasangka buruk dan mencari kesalahan orang lain, dan jadikan media sosial sebagai alat untuk amar ma’ruf nahi munkar.
Terakhir ia berpesan, kebebasan berpendapat merupakan hak setiap insan, namun sering kali disalahgunakan untuk membuat fitnah, opini palsu, dan menebar kebencian yang sering diutarakan melalui media sosial.
Semoga dengan menerapkan etika komunikasi islami di media sosial berdasarkan petunjuk Al quran akan tercipta suasana komunikasi yang nyaman di antara sesama pengguna media sosial.
Dapat mencegah tersebarnya informasi hoaks yang semakin banyak beredar di media sosial dan dapat menjaga toleransi antara sesama, tuturnya. (MC Kota Subulussalam/toeb)