:
Oleh MC KAB MERAUKE, Jumat, 14 Juli 2023 | 14:06 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 208
Merauke, InfoPublik – Kendati sudah berada di pertengahan bulan Juli 2023, akan tetapi alokasi anggaran hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Selatan belum ada.
Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Selatan Soleman Jambormias yang juga sebagai Ketua Harian KONI PPS ditemui media ini mengungkapkan peraturan gubernur untuk hibah anggaran untuk KONI baru saja disahkan. Setelah disahkan, maka akan ada rapat khusus untuk perhitungan budjet kebutuhan PON itu berapa.
‘’Mungkin tahun ini kita utamakan untuk pekan olahraga provinsi (Porprov) kemudian tahun depan baru kita persiapan untuk PON. Anggran untuk PON ini juga kita tidak terlalu besar karena yang kita berangkatkan ini mereka yang benar-benar siap dan perorangan. Sehingga untuk 2023 ini anggaran kita lebih siapkan untuk pelaksanaan Porprov bulan Oktober mendatang,’’ kata Soleman.
Soal berapa besar hibah Provinsi Papua Selatan ke KONI Provinsi Papua Selatan, Soleman Jambormias mengaku belum tahu berapa besarannya nanti. Sebab, untuk saat ini belum ada alokasi dana hibah untuk KONI tersebut.
‘’Berapa kira-kira yang disiapkan oleh Pemprov itu kita tidak tahu. Yang tahu itu Tim Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah (TPAD). Meraka rapat dan hitung anggaran untuk KONI sampai dengan kegiatan KONI dan Porprov. Sampai sekarang kita belum tahu berapa anggaran hibah untuk KONI PPS,’’ jelasnya. Soal informasi Rp11 miliar, mantan Kepsek SMA N I Merauke ini mengaku bahwa informasi tersebut hanya sebuah issu. ‘’Itu issu saja,’’ katanya.
Soal 32 Pengurus Provinsi Cabang Olahraga yang sudah terbentuk saat ini, Soleman Jambormias mengaku, bahwa kemarin terjadi eforia yang sangat besar untuk membentuk pengurus cabang olahraga provinsi tersebut. Namun uang pembinaan yang akan diberikan nanti akan diprioritaskan oleh cabang-cabang olahraga yang atletnya siap diberangkatkan untuk PON 2024.
‘’Tidak semua pengprov cabor itu akan diberikan dana pembinaan. Kalau semua dikasih uangnya tidak cukup, apalagi kita akan melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet perorangan berpotensi memperoleh medali untuk PON 2024 mendatang. Jadi nanti ada tim verifikasi yang akan memverifikasi dari sisi organisasi, aturan dan sebagainya. Kemudian kita tentukan organisasi mana atau pengprov mana yang berhak mendapatkan bantuan dana hibah,’’tambahnya. (Mc.Merauke/Eyv)