Dinas Pertanian Siapkan Aplikasi Sistem Informasi Benih Unggul untuk Petani

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Minggu, 9 Juli 2023 | 04:49 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 168


Merauke, InfoPublik - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke menyediakan sebuah aplikasi sistem informasi begi unggul bersertifikat bagi petani di Merauke. Aplikasi sistem informasi yang diberi nama Waninggap Neen Si Waneen yang diambil dari bahasa Marind yang berarti bibit unggul bersertifikat itu dilaunching oleh Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, Jumat (7/7).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke Josefa L. Rumaseuw, S.Hut, ditemui seusai launching tersebut mengungkapkan bahwa penyediaan sistem informasi ini agar petani di Merauke lebih mudah memperoleh informasi terkait dengan keberadaan bibit unggul bersertifikat dan harga dari bibit unggul tersebut.

‘’Kita lihat bahwa perkembangan pertanian di Kabupaten Merauke ini semakin hari semakin mengalami penurunan sehingga kita coba dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke bersama – sama dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang ada membuat satau sistem informasi layanan dimana yang disingkat Waninggap Neen Si Waneen yang artinya sistem informasi benih unggul,’’ katanya.

Menurutnya, penyediaan benih yang unggul merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi pertanian. Sehingga melahirkan aplikasi ini. ‘’Aplikasi ini sebenarnya ada di dalam website dinas yang juga sama-sama kita launching hari ini dimana website ini merupakan bagian tak terpisahkan dengan aplikasi ini. Jadi kalau masyarakat pada umumnya membuka website dinas maka Waninggap Neen Si Waneen ini ada dalam website tersebut,’’ jelasnya.

Dalam aplikasi tersebut, tersedia sejumlah fitur untruk membantu para petani bisa mendapatkan benih padi unggul bersertifikat. Yang pertama adalah fitur-fiturnya terdiri dari layanan kemudian penyediaan. ‘’Nah, di sana ada standar pelayanan prosedur yang menjadi cara petani untuk mengikuti itu dan bisa mengimplemintasikan di lapangan sehingga diharapkan terjadi peningkatan produksi pertanian,’’ katanya.

Kemudian ada fitur map atau peta. Di sana, ada layanan siapa saja bisa mengakses membuka lalu bisa mendapatkan informasi penangkar atau informasi dimana benih itu berada. Bisa mendaptakan layanan sampai ke tujuan.

‘’Jadi kita coba hubungkan dengan peta,’’ lanjutnya. Ketiga terkait informasi dengan harga-harga dari benih dan di sana ada jenis dan varitas serta ketersediannya. Sehingga siapapun petani bis membuka dan sudah ada nomor telpon yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi dan harga benih bersertifikat tersebut,’’tambahnya.(McMrk/02/Ngr/Eyv)