:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 27 Juni 2023 | 22:37 WIB - Redaktur: Tobari - 192
Subulussalam, InfoPublik - Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Munawaroh,S.SI. Apt.M.Kes mengatakan bahwa sejak tanggal 26 hingga 27 Juni 2023 pihaknya menggelar bimbingan teknis kader keamanan pangan yang dilaksanakan di aula klinik utama Dian Lestari Kota Subulussalam.
Kegiatan tersebut diikuti kader, unsur PKK Kecamatan dan Kampong, ibu Bhayangkari, ibu Persit Kartika Candra Kirana, dan Babinsa dengan narasumber Loka POM Kabupaten Aceh Selatan Darwinsyah Putra, S.Si, Apt.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Munawaroh,S.SI. Apt.M.Kes dalam rilisnya, Selasa (27/6/2023), mengatakan bahwa pangan atau makanan merupakan kebutuhan primer setiap manusia.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman dikonsumsi manusia.
Termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman, sebutnya.
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Dan mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan pangan, makanan dan minuman, cetusnya.
Dikatakannya bahwa keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Menjadi ingatan kita pada saat pendemi Covid-19 akibat dampak global telah mempengaruhi sistem perdagangan di Indonesia.
Banyak produk-produk luar negeri berupa makanan, minuman, obat, obat tradisonal bahkan kosmetik dan masih banyak yang lainnya telah masuk ke tengah pasar bahkan telah sampai pada pasar Subulussalam ada yang legal begitu juga yang ilegal.
Untuk itu keamanan pangan menjadi program prioritas nasional karena akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan memiliki pengaruh yang erat dalam upaya penanganan penurunan stunting.
Pengawasan makanan dan minuman, obat serta kosmetika yang beredar perlu didukung semua stakeholder daerah, pelaku usaha serta konsumen melalui pemberdayaan dan partisipasi individu masyakat terkait isu atau masalah tersebut, katanya.
Dengan digelarnya bimbingan teknis kader keamanan pangan diharapkan terciptanya konsumen cerdas yang dapat melindungi dirinya sendiri, keluarga maupun komunitas dari ancaman produk makanan dan minuman, obat dan kosmetika yang tidak memenuhi syarat.
Juga para peserta bisa mensosialisasikan dan mengkampanyekan pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat sebagai bagian perpanjangan pemerintah, tuturnya. (MC Kota Subulusalam/toeb)