Mahyeldi: Perusahaan Produsen Sampah Harus Ikut Menyelesaikan Persoalan Sampah

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 19 Juni 2023 | 19:23 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 135


Padang, InfoPublik - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dengan tegas menyatakan bahwa semua perusahaan produsen sampah harus berpartisipasi dalam menyelesaikan persoalan sampah.

Mahyeldi meminta perusahaan-produsen untuk mendorong kepedulian dan memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah sampah di Sumatera Barat.

Pernyataan ini disampaikan Mahyeldi, saat memimpin 1.100 relawan dalam aksi bersih sampah di sepanjang pantai Padang, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Padang, Senin (19/06/2023).

Salah satu mekanisme yang ditekankan oleh Mahyeldi adalah penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) di Sumatera Barat.

Kebijakan EPR mewajibkan produsen untuk bertanggung jawab terhadap produk yang mereka hasilkan, termasuk kemasannya, ketika produk tersebut menjadi sampah.

Dengan demikian, produsen diharapkan membantu menanggung biaya pengumpulan, pemindahan, daur ulang, dan pembuangan produk atau material pada akhir siklus sampah.

"Semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan-perusahaan swasta juga harus peduli terhadap pengelolaan sampah," Kata Mahyeldi menyoroti pentingnya peran perusahaan-perusahaan ini dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Gubernur Mahyeldi menyadari bahwa masalah lingkungan merupakan masalah serius yang berkaitan dengan kondisi nyata di hampir semua daerah di Indonesia, dimana banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang melimpah kapasitasnya.

Hal ini juga menjadi perhatian khusus Mahyeldi di Sumatera Barat. Untuk itu katanya, diwajibkan untuk mengurangi jumlah sampah plastik setiap tahun sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Mahyeldi menerangkan, pendekatan yang dilakukan Pemprov Sumbar dilakukan mulai dari tingkat kecamatan, dengan mengurangi jumlah sampah organik dan mengolahnya secara efektif. Sementara pengolahan sampah anorganik direncanakan akan diolah menggunakan konsep pirolisis yang mampu memusnahkan 2-3 ton sampah per hari.

"Pemilahan sampah menjadi kunci utama dalam upaya pengelolaan sampah yang efektif," terangnya.

Mendorong hal ini, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi juga telah mulai memberikan bantuan alat pencacah kepada BUMNag dan kelompok tani untuk mengolah limbah pertanian menjadi pupuk atau pakan ternak.

Selain itu, pada aksi bersih sampah yang digagas Dinas Lingkungan Hidup Sumbar tersebut, Mahyeldi menegaskan bahwa kegiatan gotong royong semacam ini, telah dilakukan secara rutin oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini juga disinkronkan dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi persoalan kelestarian lingkungan.

"Kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan dalam menghadapi persoalan sampah ini," tutur Mahyeldi.

Sementara itu, Asben Hendri, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar menjelaskan aksi bersih sebagai rangkaian rangkaian peringatan Hari lingkungan hidup tersebut, sebelumnya diawali kampanye pengurangan penggunaan sampah plastik.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembersihan sampah di kawasan Pantai Padang oleh 1.100 relawan yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekolah, LSM, serta melibatkan BUMN, BUMD dan perusahaan swasta.

"Selain dari pemerintah provinsi, aksi bersih-bersih sampah ini juga melibatkan Pemerintah Kota Padang, BUMN, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta," ungkap Asben.

PT. Semen Padang misalnya, turut andil dengan memperkenalkan aplikasi "nabuang sarok". Aplikasi ini menjadi wadah untuk menukarkan sampah yang telah dikumpulkan para relawan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Di samping itu, perusahaan-perusahaan lain yang turut berpartisipasi dalam aksi bersih sampah tersebut antara lain PLN UP3 Padang yang memberikan bantuan peralatan kebersihan dan bibit pohon senilai Rp. 100 juta rupiah, Serta beberapa perusahaan lainnya, seperti Pertamina Patraniaga, Tirta Investama, dan Wilmar Nabati Indonesia.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan perusahaan produsen sampah ikut berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan sampah. Kesadaran dan kontribusi nyata dari semua pihak akan membantu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di Sumatera Barat.