:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 19 Juni 2023 | 19:24 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 284
Padang, InfoPublik - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara resmi membuka bimbingan teknis penguatan adat dan budaya Minangkabau yang diikuti oleh sejumlah penggerak Bundo Kanduang di Kota Padang.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan implementasi nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) serta adat salingka nagari di tengah masyarakat Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi mengatakan, pentingnya penguatan adat dan budaya Minangkabau. Dalam konteks pemerintahan, merujuk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat.
Menurutnya, pemerintah secara tegas telah mengakui ABS-SBK dan adat salingka nagari sebagai karakteristik masyarakat Sumatera Barat dan Budaya Minangkabau.
Selanjutnya, implementasi ABS-SBK dan adat salingka nagari harus menjadi fokus utama pemerintah daerah, pemuka adat, ninik mamak, Bundo Kanduang, ulama, dan masyarakat Sumatera Barat.
"Kita perlu memastikan bahwa nilai-nilai kearifan yang sesuai dengan ABS-SBK benar-benar terimplementasi dengan baik," ungkap Mahyeldi, Senin(19/6/2023).
Gubernur juga mengakui bahwa tantangan dalam implementasi ABS-SBK dan adat salingka nagari semakin berat. Dalam kondisi saat ini, masyarakat Sumatera Barat dihadapkan pada perilaku-perilaku yang bertentangan dengan budaya Minangkabau.
"Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan di setiap nagari di Sumatera Barat agar konsep ABS-SBK tidak hanya menjadi falsafah, tetapi benar-benar terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," ujar Mahyeldi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Syaifullah, menjelaskan perlunya peran aktif pemangku kepentingan, terutama Bundo Kanduang dan puti bungsu di daerah tersebut.
Syaifullah menyebutkan bahwa melalui kegiatan pembinaan dan peningkatan motivasi yang dimulai dari tingkat nagari, mereka diharapkan memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam menerapkan ABS-SBK.
"Penerapan ABS-SBK akan dievaluasi di setiap nagari, terutama nagari percontohan. Kami akan melakukan penilaian dan perlombaan untuk meningkatkan spirit dan motivasi penerapan nilai-nilai kearifan ABS-SBK di masyarakat," terang Syaifullah.
Diharapkan, dengan adanya bimbingan teknis dan peningkatan peran Bundo Kanduang serta puti bungsu di Sumatera Barat, penguatan adat dan budaya Minangkabau akan semakin kokoh. Selain itu, implementasi ABS-SBK yang terasa nyata di tengah masyarakat dapat memperkuat identitas.