:
Oleh MC KAB KAPUAS, Kamis, 15 Juni 2023 | 15:59 WIB - Redaktur: Juli - 282
Kuala Kapuas, InfoPublik – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) melangsungkan pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) Reguler Periode I kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang menjadi peserta KKN.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy, mewakili Plt Bupati Kapuas, H.M.Nafiah Ibnor menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, dengan materi Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kapuas melalui aplikasi Zoom Meeting, di Ruang Rapat Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas, Rabu (14/6/2023).
Kegiatan itu sehubungan dengan akan dilaksanakannya KKN Reguler Periode I/2023 Universitas Palangka Raya (UPR) yang penempatan mahasiswa/i berada di beberapa kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah, salah satunya di Kabupaten Kapuas.
Sekda Kapuas dalam kesempatan itu menyampaikan paparan pembekalan KKN Reguler Periode I/2023 tentang gambaran umum Kabupaten Kapuas meliputi pertama; luas wilayah, jumlah penduduk, batas area wilayah, indikator makro dan potensi yang ada di Kabupaten Kapuas di antaranya pertanian, pertambangan dan Industri, kedua adalah permasalahan pokok dan terakhir tujuan arah kebijakan.
“Informasi singkat Kabupaten Kapuas dengan luas wilayah mencapai 17.070,393 Km2, jumlah penduduk 423.200 jiwa, jumlah Kepala Keluarga (KK) 126.277 yang terdiri dari 17 kecamatan, 17 kelurahan dan 124 desa," jelasnya.
Adapun potensi lainnya, di antaranya pertanian dan hortikultura, perkebunan serta peternakan, selain itu potensi pertambangan antara lain batu bara, emas, batu gamping, pasir kuarsa, zircon, kaolin dan pasir sungai, juga potensi kawasan industri ada industrial estate (industri besar dan menengah), Klaster Industri (menengah dan kecil) juga Industri Mikro (kecil).
Septedy juga menjelaskan beberapa permasalahan pokok pembangunan dengan masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas, belum optimalnya pengembangan ekonomi daerah yang mandiri berbasis potensi unggulan daerah, belum optimalnya penanganan potensi gangguan ketenteraman dan kenyamanan masyarakat.
“Masih kurangnya ketersediaan dan pemerataan infrastruktur dan belum optimalnya tata Kelola Pemerintah yang baik, untuk itu saya berharap dengan ditempatkannya mahasiswa dan mahasiswi di wilayah Kabupaten Kapuas ini nantinya bisa memberikan masukan bagi kami untuk membuat kebijakan dalam rangka menyelesaikan masalah yang ada, kami beranggapan bahwa para peserta nantinya bisa melihat secara komprehensif dan holistik terhadap masalah-masalah yang ada di lapangan,” jelasnya.
Adapun untuk tujuan pembangunan daerah adalah terwujudnya ketahanan pangan daerah dan tercapainya target penurunan stunting, tercapainya pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi COVID-19, pengentasan kemiskinan dan terealisasinya Kawasan Industri Batanjung, Terwujudnya pelayanan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengurangan risiko bencana, terwujudnya penguatan tata ruang dan tata Kelola Pemerintahan serta terwujudnya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM juga pembangunan yang inklusif.
“Arah Kebijakan Pembangunan antara lain penurunan prevalensi stunting dengan meningkatkan intervensi spesifik dan intervensi sensitif untuk pencegahan dan penurunan stunting. Optimalisasi Kawasan Food Estate melalui pemengembangan komoditas unggulan Daerah. Mendorong Kawasan indstri Batanjung menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta meningkatkan pelayanan infrastruktur dasar termasuk peningkatan konektivitas wilayah yang aman, tertib dan lancar,” terang Septedy.
Sekda Kapuas itu juga mengapresiasi LPPM Universitas Palangka Raya yang sudah mempercayakan Pemerintah Kabupaten Kapuas menempatkan mahasiswa/mahasiswi untuk melakukan KKN dan dirinya yakin proses KKN ini ada keuntungan yang bertimbal balik antara masyarakat dan juga para peserta KKN itu sendiri.
“Masyarakat pasti akan mendapatkan knowledge dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang berharga dari masyarakat. Harapan kami dengan menyampaikan beberapa persoalan di atas termasuk masalah stunting, semoga program UPR Bersama anak-anak mahasiswa dan mahasiswi ini bisa berkontribusi membantu kami dalam menyelesaikan permasalahan di Kabupaten Kapuas, termasuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana berbahayanya stunting bagi tumbuh kembang anak,” pungkas Sekda Kapuas. (hmskmf)