:
Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Kamis, 8 Juni 2023 | 09:44 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 121
Amuntai, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), R. Suria Fadliasnyah mendorong upaya langkah pengendalian gulma susupan gunung yang berdampak sangat besar merugikan terhadap sektor pertanian dan perikanan.
"Kita ketahui penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) paling besar di Kabupaten HSU adalah dari sektor pertanian dan perikanan yaitu sekitar 17 persen selain sektor ekonomi," kata R. Suria.
Hal itu disampaikan Pj Bupati HSU melalui sambutan tertulis yang diwakili Sekretaris Daerah HSU, Adi Lesmana saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kajian karekteristik dan identifikasi potensi pemanfaatan dan pengendalian gulma di Mess Negara Dipa, Rabu (7/6/2023).
R. Suria mengatakan berbagai upaya sudah dilaksanakan Pemda bersama petani untuk mengendalikan gulma susupan gunung ini, yakni melalui penyemprotan kimia melalui pesawat drone hingga menggunakan eksavator untuk membuka lahan dan jalur sungai.
Selain menghambat sektor perikanan dan pertanian, R. Suria mengatakan, susupan gunung ini juga menghalangi jalur transportasi sungai yang mengakibatkan arus barang dan jasa ikut terhamabat.
"Maka mungkin tidak berlebihan kalau kita menyebutkan bahwa serangan gulma susupan gunung ini termasuk ke dalam bencana ekologis," ucapnya.
Lantas, dia berharap, dengan diselenggarakan kegiatan FGD ini dapat memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah gulma secara efisien dan ramah lingkungan.
"Kajian ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui apakah susupan gunung ini dapat dikendalikan maupun dapat dimanfaatkan," tutupnya.
Sementara, Ketua Peneliti dari ULM Dr. Ir. Yusriadi Marsuni M.Si mengatakan pihaknya lebih menyarankan pengendalian tanaman gulma ini secara manual dengan perahu mesin pencacah hasil kreasi perajin logam di HSU.
"Kita sarankan pengendalian secara manual, karena dengan dicacah, tanaman Susupan Gunung membusuk didalam air dan tidak tumbuh lagi," katanya.
Yusriyadi mengatakan, melalui perahu mesin pencacah gulma juga bisa membuka jalur untuk upaya pengendalian lebih lanjut. Hasil cacahan tanaman susupan gunung di dalam air menjadi sarang ikan pepuyu dan jenis ikan lainnya untuk berkembang biak. (Diskominfosandi/ricky/eddy)