:
Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 1 Juni 2023 | 15:59 WIB - Redaktur: Tobari - 143
Blora, InfoPublik - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora H.M. Fatah mengajak ASN setempat untuk bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian.
Hal itu disampaikan saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di halaman Gedung PLHUT Kemenag Blora, Kamis (1/6/2023).
Membersamai Kepala Kemenag, Kasubbag TU, para Kepala Seksi dan Penyelenggara Zakat Wakaf serta segenap ASN dan PPNPN pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora
Upacara ini juga dilaksanakan oleh masing-masing satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora seperti madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA).
"Kami mengajak ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora untuk bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Keseharian," ucapnya.
Pihaknya berharap, semoga melalui Peringatan Hari Lahir Pancasila Tanggal 1 Juni 2023 ini dapat lebih meningkatkan kinerja, membuat prestasi, membuat terobosan, dan menumbuhkan pembaharuan di tahun 2023 dan di tahun-tahun mendatang.
Tema yang diangkat tahun ini, “Gotong Royong Membangun Peradaban Dan Pertumbuhan Global”.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya menjelaskan Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya merupakan falsafah dasar, pandangan hidup bangsa, dasar negara, ideologi, kekuatan pemersatu bangsa, dan sumber segala sumber hukum negara.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai “bintang penuntun” (leitstar) dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara, mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional, untuk itu sudah selayaknya kita semua Bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila, sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius Bangsa Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Dengan demikian, Pancasila bukanlah wacana belaka, melainkan realitas objektif dengan legitimasi kuat baik secara filsafat, politis, historis maupun kultural.
Selain itu, Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerjasama, dan saling menghormati.
“Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional bhinneka tunggal ika,” tuturnya.
Pada peringatan Hari lahir pancasila setiap tanggal 1 Juni, tentunya memiliki makna bagi rakyat dan bangsa Indonesia, tidak hanya menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara ataupun tujuan berbangsa, namun turut menjadikan pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar namun harus dipraktikkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai Pancasila akan tertanam di dalam hati Bangsa Indonesia,” terangnya.
Para pendiri negara (the founding fathers) telah berhasil mengidentifikasi kepribadian Bangsa Indonesia yang kemudian dirumuskan dalam suatu pandangan hidup yaitu Pancasila.
Perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi Bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menjadi filter agar Bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.
Melalui rasa cinta terhadap bangsa sendiri, kita akan mengerti betapa pentingnya menegakkan dan mengamalkan Pancasila dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila tidak dapat digantikan dengan apapun juga, baik pada masa dulu, sekarang, dan masa yang akan datang,” tegasnya.
Saat ini Bangsa Indonesia telah berhasil melewati masa kritis pandemi Covid-19, hal ini membuktikan kekuatan Pancasila dan kekuatan Bangsa Indonesia. Ke depan, kita akan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dan Impian Indonesia 2085, yaitu menjadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.
Masyarakat dan penyelenggara negara yang bebas dari perilaku korupsi; terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia; menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik; dan Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
Sedangkan pada tahun depan masyarakat Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.
Presiden mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman, dan damai. Kita harus menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila.
“Jiwa dan roh Pancasila harus diaktualisasikan dalam cara berpikir, bertindak, dan berelasi setiap individu manusia indonesia sehingga akan terwujud nilai kemanusian dan solidaritas bangsa kita," tegasnya.
Setiap komponen bangsa harus menyadari pentingnya membangun karakter bangsa yang bersendikan nilai-nilai Pancasila.
"Sebagaimana yang dikatakan Bung Karno bahwa nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme harus terus dibangun dan diwariskan pada generasi selanjutnya,” tegasnya.
Selain itu, angka stunting di Indonesia yang masih tinggi dan berada di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu 20% (dua puluh persen).
Tentu perlu peran seluruh komponen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Indonesia.
Terus berkarya dan beraktivitas tanpa batas dengan kemajuan teknologi dan informasi untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan Indonesia yang akan membangun peradaban ke depan.
"Semoga Indonesia menjadi bangsa besar yang disegani dunia tanpa kehilangan jati dirinya, Pancasila,” katanya. (MC Kab Blora/Teguh/toeb).