Dukung Percepatan Penanganan KLB Campak, Dinkes Gelar Pertemuan Lintas Sektor 

:


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Jumat, 2 Juni 2023 | 15:44 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 162


Boven Digoel, InfoPublik - Mendukung percepatan penanganan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Boven Digoel, Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel laksanakan pertemuan Koordinasi lintas sektor, Rabu (31/05/23).

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi lintas sektor dalam penanganan KLB campak di Kabupaten Boven Digoel.

Dalam sambutan Bupati Boven Digoel yang dibacakan Asisten II Setda Boven Digoel Syahib mengatakan, pertemuan koordinasi mendukung percepatan penanganan KLB campak ini sangat penting karena sebagai langkah percepatan dalam implementasi dari peraturan pemerintah nomor 40 Tahun 1990 tentang penanggulangan wabah penyakit menular dan peraturan menteri kesehatan nomor 82 tahun 2014 tentang penanggulangan penyakit menular, terutama dalam peningkatan peran serta dan partisipasi seluruh jajaran OPD dan sektor swasta untuk memperbaiki kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Boven Digoel. 

Lanjutnya seperti ketahui bahwa imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang memegang peranan dalam menurunkan angka kematian bayi dan ibu. 

Upaya pelayanan imunisasi dilakukan melalui imunisasi rutin dan tambahan dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisas (PD3I). 

"Salah satu penyakit yang disebabkan karena tidak diimunisasi adalah penyakit campak dikenal juga sebagai morbili atau measles, merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan oleh morbili virus yang merupakan virus RNA, penyakit campak akan menyerang hampir 100% anak yang tidak kebal terhadap virus tersebut", Ujarnya.

Asisten II juga mengungkapkan indikator pencapaian pelaksanaan kegiatan program imunisasi adalah cakupan (imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi sebesar 95% dan presentasi desa yang mencapai target UCI (Universal Child Imunization) sebesar minimal 80% serta status imunisasi tambahan pada baduta ( bayi dua tahun ) sebesar 95%.

"Adapun hal-hal yang mempengaruhi cakupan imunisasi masih rendah adalah karena kurang kesadaran dari orangtua membawa anak ke posyandu untuk di imunisasi, tingginya mobilitas dari masyarakat, pencatatan dan pelaporan dari tenaga kesehatan yang belum akurat dan data yang tidak valid serta belum adanya intergrasi lintas program dalam melakukan skirining imunisasi dan belum optimalnya kerjasama lintas sektor," ungkapnya.

Syabib juga menjelaskan cakupan imunisasi rutin Kabupaten Boven Digoel tahun 2022 masih belum mencapai target. Dimana imunisasi dasar lengkap Kabupaten Boven Digoel baru mencapai 72.6% dari target 95% dan belum tercapainya desa uci dari target 80% yaitu sebesar 22%. 

Kemudian berdasarkan data surveilance saat ini sudah tercatat sebesar 30 suspek campak dengan dengan kasus positif di kampung Getentiri Distrik Jair wilayah kerja puskesmas getentiri Kabupaten Boven Digoel. 

"Oleh karena itu perlu adanya kerjasama yang baik dalam percepatan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit campak," lanjutnya.

Tentu saja pekerjaan ini tidak mudah namun kami percaya dengan komitmen yang tinggi dari para pemangku kepentingan di setiap OPD dan sektor swasta, maka permasalahan kasus campak bisa diatasi.

"Jika gambaran hari ini jumlah penderita positif campak terus bertambah, itu adalah kurangnya komitmen dan belum adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang ada, supaya bersama-sama mendukung percepatan penanganan kasus campak di Kabupaten Boven Digoel," tutupnya. (MC Boven Digoel/DIA).