Mengamalkan Pesta dan 5S untuk Mewujudkan Tindakan Mulia

:


Oleh MC KAB BLORA, Sabtu, 20 Mei 2023 | 05:43 WIB - Redaktur: Tobari - 398


Blora, InfoPublik - Semangat untuk menghibur dan mencoba memberikan kebahagiaan kepada sesama umat adalah sebuah tindakan yang mulia.

Hal itu telah dilakukan oleh Tuti Miyarti mantan pejabat Perhutani selaku Ketua Pelaksana kegiatan Halalbihalal Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kelurahan Kunden Kecamatan Blora Kabupaten Blora Jateng, Kamis (18/5/2023).

Kegiatan halalbihalal berlangsung di aula kantor Kelurahan Kunden yang dihadiri oleh anggota dan pengurus PWRI, Kepala Kelurahan dan berbagai pihak dari instansi terkait.

Ia mengawali laporan dengan menggunakan metode pelatihan ice breaking yang mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk mengikuti gerakan lucu yang dilakukannya dengan mengucapkan "Aku Bahagia".

Semua peserta tertawa sambil menggerakan tubuh untuk bergoyang seperti penyanyi dangdut Inul Daratista.

Mungkin ini sejarah baru dalam penyelenggaraan halalbihalal biasanya ketua panitia melaporkan secara formal namun kali ini ketua panitia menyampaikan dengan suguhan adegan yang menghibur hati bagi para wredatama.

Apalagi para peserta halalbihalal masih dimantapkan dengan pembacaan ayat-ayat kitab suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh H.Achmad Mizan pensiunan BPD Jateng dan siraman rohani yang menyejukan serta jenaka oleh KH Sumaidi purnawirawan Polri yang berpangkat Kompol.

Sehingga suasana halalbihalal terasa dinamis penuh rasa suka cita dan mampu memberi spirit relegius.

Ketua PWRI Kelurahan Kuden H. Zaenal Susanto mantan pejabat Dinas Kehutanan Kabupaten Blora yang saat ini berprofesi sebagai pranatacara dan penulis geguritan jawa, mengucapkan puji syukur kepada Allah karena dapat mewujudkan keguyuban, kekompakan dan kerukunan antara para anggota dan pengurus PWRI melalui kegiatan halalbihalal yang didukung dengan semangat gotong royong.

Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak khususnya kepada Kepala Kelurahan Kunden yang telah menyediakan tempat dan kelengkapan lainnya.

Kepala Kelurahan Kunden, Fikri Hidayat dalam sambutannya memberikan ucapan terima kasih kepada pengurus PWRI Kelurahan Kuden yang telah mampu menyelenggarakan kegiatan halalbihalal sebagai upaya nguri-uri budaya yang dapat meningkatkan silaturahmi dan kerukunan umat.

"Saya menitipkan pesan kepada peserta halalbihalal agar tetap hati-hati dan waspada bahwa COVID-19  masih ada sehingga perlu dijaga imunitas diri," ujarnya.

Selain itu ia meminta bantuan kepada para wredatama agar ikut menyosialisasikan upaya penanganan stunting sebagai akibat asupan gizi kurang pada masa balita.

Fikri masih sangat berharap adanya pengawasan, masukan, saran dan kritik yang membangun dari para senior agar Ia dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, ketua PWRI Kabupaten Blora Bambang Sulistya mengingatkan kepada para peserta yang hadir bahwa saat ini kita berada di tahun politik yang penuh dengan intrik dan berbagai informasi yang menimbulkan suana yang kurang kondusif.

"Ingat semua itu hanya dalam rangka kita melaksanakan Pesta Demokrasi.Tentu yang namanya pesta seharusnya membuahkan kesenangan dan kegembiraan bukan malah menyebabkan sumbu pendek yang menyulut perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.

Apalagi menimbulkan permusuhan dan sikap intoleransi antara umat beragama.

"Untuk itu saya mengajak agar para pengurus dan anggota PWRI harus dapat menjadi teladan yang baik dalam menyikapi kehidupan sehari-hari dengan mengamalkan Akronim PESTA," ungkapnya.

Adapun maknanya, P:Pengendalian diri baik dalam berpikir, bersikap, berucap dan bertidak harus makin di tingkat mantapkan.

Ingat satu bulan penuh di bulan Ramadan kita mendapatkan diklat untuk menjadi manusia yang bertakwa dengan iktiar untuk melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Sehingga pengendalian diri merupakan kunci sukses dalam menghadapi tahun politik terutama dalam berstatemen dan mengeshare berita berita yang menimbulkan keresahan, kegaduhan dan ketakutan di masyarakat.

E:Enyahkan kebiasaan negatif yang merugikan orang lain, di antara suka gibah, suka ngrumpi dan suka tebar fitnah. Ubahlah menjadi kebiasaan yang selulu menebarkan aura positif dengan sikap yang selalu menghormati orang lain, suka menolong, suka memperhatikan dan berhoby sedekah/berbagi/kepyur kepada orang yang kurang beruntung.

S:Syukur dan sabar hendaknya menjadi sikap hidup sehari-hari. Karena orang yang pandai bersyukur hidupnya makin makmur, tenang, damai dan bahagia. Dan orang yang sabar dalam menghadapi ujian dan musibah akan mendapat berkah.

T:Tegar dalam menghadapi acaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam kehidupan sehari hari.Tidak mudah menyerah apalagi putus asa. Karena hidup itu perjuangan.

A: Aktif meningkatkan kualitas diri dan aktif berupaya untuk menjalin silaturahmi kepada siapa pun terutama kepada kaum yang lemah. Karena orang suka bersilaturahmi akan selalu berkelimpahan rezeki, kemudahan dalam kehidupan, banyak teman dan panjang umurnya.

Selanjutnya tausiah yang disampaikan oleh KH Sumaidi sangat menarik, menghibur dan memotivasi para peserta. Terutama contoh perilaku bersedekah/berbagi/kepyur yang telah dilakukannya.

Termasuk tidak mau menerima honor dari panitia halalbihalal PWRI karena untuk meringankan beban iuran dari para wredatama dan sebagai amal jariah untuk kas PWRI.

Secara lugas dirinya mengupas pentingnya menyelenggarakan kegiatan halalbihalal dan berbagai ritual yang memiliki nilai spiritual, yaitu menghormati orang tua, ziarah kubur, memohon maaf dan selawatan.

KH Sumaidi juga memotivasi agar kita dalam berbangsa dan bernegara dapat mengamalkan 5S : Semangat beribadah, Semangat cinta tanah air,

Semangat persatuan dan kesatuan, Semangat menerima perbedaan dan Semangat Cinta kasih atau Semangat saling menyayangi. (MC Kab.Blora/Teguh/toeb).