:
Oleh Kabupaten Morowali Utara, Minggu, 30 April 2023 | 06:18 WIB - Redaktur: Kusnadi - 175
Morowali Utara, InfoPublik - Bersama jajaran OPD Lingkup Pemkab Morowali Utara, Bupati Delis J Hehi, dan Wakil Bupati, H. Djira K, S.Pd., M.Pd, kembali berkantor di desa.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan serta menyerap aspirasi dari masyarakat saat berkantor di Desa Lembontonara, Jumat (28/4/2023), Bupati Delis membawa sejumlah program yang langsung menyentuh masyarakat seperti pelayanan KB dan kesehatan gratis, dan penyuluhan stunting.
Pelayanan berupa perekaman e-KTP dan Administrasi Kependudukan lainnya, pendaftaran BPJS Kesehatan, Pengurusan Izin Berusaha, Penyerahan Buku Rekening Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kepada penerima bantuan di kecamatan Mori Utara.
Hadir pula Pelayanan Bantuan Beasiswa bagi Mahasiswa Morut, Pengelolaan Aplikasi SISKEUDES, Profil Desa, dan Kerjasama Pendampingan Pelayanan Pajak dengan KPPN serta Penyerahan Alat Edukasi Stunting bagi Kader Bina Keluarga Balita.
Melalui Program Buka Desa (Bupati berKantor di Desa) berbagai aspirasi serta keluhan masyarakat agar segera dicarikan solusinya.
Saat bertatap muka dengan Kepala Desa se-Kecamatan Mori Utara, Bupati Delis menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini selain untuk mendekatkan pelayanan publik dan sarana untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, juga ingin melihat secara langsung kondisi nyata yang terjadi di masyarakat.
Bupati juga mendengarkan berbagai permasalahan dan kendala pada tiap-tiap desa, seperti keluhan dari Kepala Desa Tamonjengi Ratulangi Salonde bahwa warganya berharap perbaikan irigasi desa Tamonjengi kiranya dapat direalisasikan.
Sedangkan Kades Mayumba Yuyun Konduwes mengeluhkan gedung balai desa yang sudah rusak parah agar bisa dibantu untuk perbaikan, dan pilus seluas 334 Ha didesa Mayumba untuk tidak diserahkan ke pihak perusahaan setempat.
Begitupun dengan Kades Era Ferdinand Moenggo yang membahas masalah banjir kiriman melalui luapan sungai tarunggu pada musim penghujan akan mengganggu aktivitas warga. Mereka juga butuh bantuan bibit padi dan jagung untuk menjaga ketahanan pangan agar tetap stabil.
Mendengar aspirasi masyarakat melalui Kades Peleru Arman Amrullah bahwa jembatan koronjaya di desa Peleru yang bagian bawahnya sudah tergerus sungai dimana ada rumah warga sisa 2 meter dari lokasi dengan ketinggian ±30 meter, sehingga perlu normalisasi sungai sepanjang 1 kilometer.
Begitupun dengan pengaspalan sepanjang 2 km namun tidak dilengkapi dengan riol sehingga saat ini aspal sudah tergerus air yang sering meluap sampai ke jalan saat musim hujan di desa Peleru.
Sementara Kades Wawondula Aldeber Poendey menyampaikan bahwa perlu normalisasi antara irigasi dan lekukan sungai pekolo bagian bawah tinggal berjarak 20 meter sehingga aliran sungai tidak lagi lewat bendungan saat banjir.
Bupati Delis kemudian mempersilahkan OPD terkait untuk menjawab secara rinci semua permasalahan warga dan segera dicarikan solusinya.
"Intinya bahwa pemerintah itu harus bisa dekat dengan rakyat, tahu dengan jelas dan konkrit masalah yang dialami warga masyarakat." Pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Kades Lembontonara Mohammad Sobirin dan Kades Tiwaa Robert Ovan Tanonggi mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda Kabupaten yang telah memfasilitasi pengurusan Adminduk.
Banyak warga desa tersebut yang terbantu dengan hadirnya pelayanan publik di Kecamatan Mori Utara, nampak dengan antusias masyarakat Desa Tiwaa dan sekitarnya saat pelaksanaan Nikah Massal yang dilaksanakan di gedung STQ Lembontonara. (RD/Tri/Teyn)
Media Kominfo Morut