Sering Dianggap Tabu, Orang Tua Harus Ajarkan Anak Bagian Tubuh Tidak Dapat Disentuh

:


Oleh MC KAB DAIRI, Jumat, 14 April 2023 | 14:31 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 126


Dairi, InfoPublik – Pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang seks akan membantu anak memiliki rasa tanggung jawab.
 
Pengetahuan seksual sejak dini menjadikan anak mengetahui batasan pribadi diri sendiri dan orang lain serta cara menghormatinya.
 
Hal itu disampaikan Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Denny Siringoringo dalam acara Launching Les Tambahan Bahasa Inggris di SD Negeri 030319 Sumbul Karo, Palding Jaya, Kecamatan Tigalingga, Rabu (12/4/2023).
 
“Terdapat enam bagian tubuh yang tidak dapat disentuh orang lain, yaitu mulut, dada sampai perut, alat kelamin dan bokong. Bagian tubuh ini hanya dapat disentuh oleh diri sendiri, orang tua (sebaiknya mama), dan dokter (jika sakit saja),” kata Denny.
 
Menurut Denny,  setiap anak harus menyadari bahwa bagian tubuh pribadi adalah privasiku, orang lain tidak boleh melihat dan menyentuhnya. Aku juga tidak boleh melihat dan menyentuh bagian tubuh pribadi orang lain.
 
“Jika ada orang lain yang menyentuh bagian tubuh pribadiku di tempat sepi maka aku berteriak dan lari menjauh. Jika terjadi di rumah atau dilakukan oleh orang terdekat, aku melaporkan kepada ayah, ibu, dan guruku,” ujar Denny.
 
Denny menjelaskan mengenalkan bagian-bagian tubuh kepada anak sejak dini, merupakan upaya untuk membentengi anak dari risiko korban kekerasan seksual.
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Nelfita Tanjung juga menjelaskan pentingnya penjagaan terhadap anak-anak. Dalam hal ini, diperlukan dukungan dari pihak sekolah.
 
“Saya menghimbau kepada bapak ibu guru untuk melakukan dan menganjurkan kepada murid perempuan yang tidak memakai short (pakaian dalam berupa celana pendek) untuk mencegah kekerasan terhadap anak,” ujar Nelfita.
Jika memakai short, kata Nelfita, siswa perempuan dapat beraktivitas dengan bebas dan nyaman.
 
“Saya juga berpesan kepada anak-anak agar tidak bepergian sendirian. Kejahatan terjadi bukan karena direncanakan, tetapi karena ada kesempatan,” ujar Nelfita.