Wawako Solok: Upaya Percepatan Penurunan Stunting Semua Pihak Harus Berkolaborasi

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Jumat, 14 April 2023 | 05:25 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 151


Solok, InfoPublik – Sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan penurunan Stunting di Kota Solok, Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota sekaligus Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) kepada Walikota dan Wakil Walikota Solok, Kamis (13/4).

Rapat koordinasi TPPS serta Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting ini dibuka langsung oleh Wakil Walikota Solok yang juga selaku Ketua TPPS Kota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, serta turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Solok, Forkopimda, Ketua BAZNAS, LPMK, LKAAM, Bundo Kanduang, Kepala OPD, Kepala Puskesmas, Kepala Kantor Kementerian Agama, Camat dan Lurah se-Kota Solok.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi Evaluasi Triwulan I Tindak Lanjut Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting yang telah dilaksanakan di Kota Solok oleh Kepala DPPKB, Kepala Bappeda serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok. Selanjutnya Wakil Walikota Solok selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Solok memberikan arahan dan membuka sesi diskusi bersama Forkopimda beserta seluruh tamu undangan yang hadir terkait solusi atas permasalahan-permasalahan intervensi kasus Stunting yang telah dilakukan selama ini.

Selanjutnya dilakukan pemasangan salempang Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting kepada Wakil Walikota Solok oleh Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Nova Dewita, SE untuk BAAS kota Solok yaitu Wakil Walikota, Ramadhani Kirana Putra.

Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ini merupakan gerakan gotong royong yang dapat dilakukan oleh seluruh elemen bangsa baik orang perseorangan, masyarakat, maupun organisasi dalam mempercepat penurunan Stunting dengan menyasar langsung keluarga beresiko Stunting yang meliputi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin serta balita/baduta Stunting maupun yang masih beresiko Stunting.

Adapun kegiatan asuhan yang dapat diberikan tersebut dapat berupa asuhan prioritas dan asuhan pendukung yaitu berupa pemberian makanan tambahan terhadap sasaran keluarga beresiko Stunting, penyediaan jamban sehat dan air bersih, pemberian Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE), Permberdayaan Ekonomi Keluarga serta pemberian bantuan berbentuk donasi.

Dalam sambutannya, Wawako mengatakan bahwa penyelesaian kasus Stunting tidak dapat diselesaikan sendiri, sehingga semua pihak harus berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan Stunting ini.