:
Oleh MC KAB PIDIE, Minggu, 26 Maret 2023 | 18:59 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 214
Sigli, InfoPublik - Jijiem adalah sebuah desa di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh yang juga merupakan pusat perbelanjaaan masyarakat seluruh Kecamatan Keumala.Pada Ramadan seperti ini Gampong Jijiem Keumala dipenuhi oleh masyarakat yang berjualan kuliner sebagai menu berbuka puasa.
Ada banyak jenis kuliner ramadan yang di jajakan oleh para pedagang disepanjang jalan Beureunuen-Tangse tersebut. Mulai dari kuliner khas indatu Aceh, seperti Timphan, Adee Gulung, hingga kuliner modern, yakni Martabak Jakarta. Selain itu, tersedia juga berbagai minuman segar lainnya, seperti Sop Buah dan Es Teler dan masih banyak jenis lainnya.
Saat Ramadan seperti ini masyarakat sekitar bisa menjadikan gampong Jijiem Keumala sebagai salah satu referensi icon wisata baru untuk ngabuburit dan berburu kuliner legendaris.
“Saya sudah berjualan kuliner Ramadan sejak tahun 2010 sampai sekarang belum pernah absen, menu yang saya jual beragam, mulai dari kue serba Rp. 1.000, hingga segala aneka macam mie dengan harga Rp. 5.000 per porsi,” terang Jamaliah, Sabtu (25/3/2023), yang merupakan salah satu pedagang kuliner Gampong Jijiem Keumala menjelaskan pengalamannya bertahun-tahun berjualan kulineran.
Jamaliah menjelaskan, kuliner yang diperjual belikan di depan ruko miliknya sendiri ini bukan hanya dijual saat Ramadan tetapi juga dijual dihari-hari biasa untuk menu pada pagi hari.
Adapun semua menu yang dijajakan tersebut terbilang masih baru dan fresh. Hal tersebut karena umumnya pedagang disini mengolah dagangannya dipagi hari.
“Saya sudah mulai memasak dari pagi pukul 08.00 WIB sampai dengan Pukul 15.00 WIB setiap harinya,”ujarnya.
Sementara itu, penjual legendaris lain, Junaidi yang merupakan buruh harian lepas di Gampong Jijiem menuturkan, bulan Ramadan menjadi rahmat untuk dirinya dalam menambah penghasilan.
“Saya sudah berjualan Air Tebu sejak masih remaja bersama keluarga saya dulu sekitar tahun 1990, dan kami berjualan hanya dibulan puasa saja, selebihnya saya bekerja sebagai petani. Sehari-hari saya pergi ke sawah dan ke kebun,” jelasnya sembari melayani pembeli.
Dijual dengan harga Rp. 3000 per bungkus, setiap hari Junaidi mampu menghabiskan 70 sampai 100 batang tebu.
“Biasanya dalam satu hari jika pembelinya banyak biasa menghabiskan 100 batang tebu lebih dan jika keadaan agak sepi sekitar 70 batang tebu,” tuturnya.
Demikian beberapa kuliner yang dijajakan oleh para pedagang Gampong Jijiem Keumala. Tidak hanya yang tersebut saja, beragam kuliner lezat lainnya juga tersedia dengan harga yang murah meriah diantaranya ada pecal Po Suma yang terkenal dengan kelezatannya di Kecamatan Keumala, ada lontong Kak Ira yang jadi incaran sebagai sarapan pagi warga Keumala dan banyak jenis lainnya.
Ayo kunjungi berbagai kuliner menarik di Gampong Jijiem Keumala selama bulan suci Ramadan, mulai pukul 16.00 WIB s/d menjelang berbuka puasa (Maghrib/Eyv).