Wabup Morut Kaget, dari 125 Desa dan Kelurahan Ada Tiga Desa Tidakemasukkan satupun Usulan Kegiatan Pembangunan 

:


Oleh Kabupaten Morowali Utara, Kamis, 16 Maret 2023 | 15:42 WIB - Redaktur: Kusnadi - 104


Kolonodale, InfoPublik - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD tingkat Kabupaten Morowali Utara berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati di Kolonodale, Rabu (15/3/2023).

Dalam sambutannya ketika membuka Musrenbang tersebut, Wabup Morut H. Djira K,   bersuara keras saat mengetahui ada tiga desa dari 125 desa dan kelurahan se Kabupaten Morowali Utara yang tidak menginput satupun usulan kegiatan.

Ketiga desa tersebut masing-masing Desa Gililana Kecamatan Petasia, Desa Kolo Atas Kecamatan Mamosalato dan Desa Tamainusi Kecamatan Soyojaya.

"Mana Camat Petasia, mana Camat Mamosalato, mana Camat Soyojaya. Kenapa ini harus terjadi? Jadi di tiga desa ini tidak akan ada kegiatan apa-apa?," ujar Wabup sambil mengecek kehadiran ketiga camat tersebut.

Dalam laporan panitia Musrenbang yang dibacakan Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappelitbangda Morut, Anugerah K. Toweula, disebutkan ketiga desa tersebut tidak menginput usulan kegiatan ke dalam SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) dan tidak mengajukan usulan pada saat Musrenbang tingkat Kecamatan.

Wabup H. Djira menegaskan tidak ada alasan kalau hanya masalah penginputan. Kalau benar-benar tidak ada yang tahu silakan tanya ke operator di desa lain yang mengerti.

"Pertanyaannya kenapa desa lain bisa? Tolong pak camat cek ini, cepat selesaikan, jangan rugikan masyarakat," tegas Wabup.

Hal yang sama juga diingatkan kepada para pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah). Jangan lepas staf begitu saja. Masalah penginputan data ini sangat penting.

Penekanan yang sama juga disampaikan Sekda Morut Ir. Musda Guntur saat menyampaikan pemaparan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2024. 

Menurutnya, penguasaan IT (Information Technology) sangat mutlak di era digital saat ini. Untuk itu ia minta kepada semua OPD dan satuan unit kerja untuk menyiapkan pelatihan bagi tenaga operator atau staf yang menangani data.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Djira memaparkan beberapa data yang menunjukkan kemajuan perekonomian Kabupaten Morowali Utara. 

Hal itu dapat dilihat dari gambaran makro ekonomi daerah, di mana laju pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2022 sebesar 36,42 persen meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 10,47 persen.

Yang menggembirakan pula, tingkat kemiskinan mengalami penurunan yang ditunjukkan oleh jumlah orang miskin tahun 2022 sebesar 12,58 persen setara dengan 15.860 jiwa, dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 13,90 persen yang setara dengan 18.400 penduduk miskin.

Selanjutnya, dari sisi infrastruktur jalan mengalami peningkatan dari 8,13 persen pada tahun 2021 menjadi 18,57 persen pada tahun 2022.

"Hal-hal inilah diantaranya yang akan menjadi acuan kita dalam menentukan kegiatan prioritas untuk perencanaan pembangunan tahun 2024," ujar Wabup.

Untuk itu, ia mengharapkan kepada kepala perangkat daerah untuk mengakomodir semua usulan prioritas satu yang telah disepakati dalam Musrenbang kecamatan.

Selain itu perlu kepastian lokasi kegiatan untuk memperoleh data yang akurat sehingga penganggaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Musrenbang RKPD tingkat Kabupaten Morut ini diikuti pula Kepala Biro Perencanaan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Irwan, S.Pd, M.Si, Wakil Ketua DPRD Morut H. Muhammad Safri, Kacabjari Kolonodale Andreas Atmaji, SH, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, para camat dan undangan lainnya. (Ale/Ryo)