:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Jumat, 10 Maret 2023 | 06:01 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 77
Padang, InfoPublik - Wagub Sumbar Audy Joinaldy menyatakan dukungan Sumatra Barat terhadap transisi energi menuju net zero emission.
Hal ini diutarakan Audy menyusul arahan khusus Presiden Joko Widodo yang menyoal pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) di Indonesia.
Dikatakan Audy Joinaldy saat membuka Seminar Nasional Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumbar di Padang, Kamis (9/03/2022), Sumatera Barat perlahan mulai melakukan persiapan dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Berkolaborasi bersama PLN, saat ini sudah terdapat tiga Stasiun Pengisian kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station, yang berada di Padang, Payakumbuh dan Kota Solok. Jumlah ini juga akan terus bertambah di beberapa kota lainnya.
"Ekosistem itu kan bukan hanya mobil, tapi juga sarana dan prasarana pendukungnya, seperti charging station dan lain lain. Ekosistem ini memang baru saja terbentuk, tapi ini masa depan, jadi pelan-pelan kita support untuk melengkapi ekosistemnya," kata Audy.
Lebih lanjut Audy menjelaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik merupakan bagian dari target pemerintah untuk optimalisasi penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Ia menerangkan saat ini Sumbar termasuk salah satu provinsi dengan penggunaan EBT tertinggi dengan capaian 28,19 persen, lebih tinggi dari rata-rata penggunaan EBT nasional sebesar 14 persen.
"Secara nasional ditargetkan 23 persen di tahun 2025. Sumatra Barat sudah mencapai target. Jadi pembangkit energinya itu dari matahari, air, dan bio thermal," lanjut Audy.
Mendukung pernyataan Wagub Sumbar itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho menuturkan, kecukupan daya untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik tidak perlu dikhawatirkan. Ia menjelaskan saat ini beban puncak daya di Sumbar berkisar 600 MW dengan kapasitas supply dari pembangkit sebesar 720 MW.
Ditinjau dari segi green energy, kurang lebih 400 MW atau lebih dari 50 persen daya dihasilkan juga berasal dari pembangkit EBT. Sehingga menurutnya Sumatra Barat siap menjadi kontributor utama net zero emission di Indonesia.
Sementara itu, Ketua MKI Evy Haryadi mengatakan pihaknya aktif memberikan masukan pada Pemerintah, DPR, maupun DPD dalam pembentukan regulasi berkaitan dengan net zero emission maupun ekosistem kendaraan listrik.
Diantaranya mengenai standardisasi batere EV untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, percepatan pengembangan infrastruktur pendukung EV, serta digitalisasi sistem kelistrikan transmisi dan distribusi retail.
Evy juga mengapresiasi prakarsa MKI Sumbar untuk menyelenggarakan seminar nasional yang mengangkat tema "Strategi Mewujudkan Ekosistem Kendaraan Listrik: Komitmen Indonesia Mencapai Net Zero Emission". Menurutnya ini menunjukkan komitmen kuat MKI Sumbar dalam mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia.
"Ini menunjukkan komitmen dan pemikiran visioner MKI Sumbar dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Sumatra Barat," ujar Evy yang juga menjabat sebagai Director of Transmission and System Planning itu.
Seminar nasional ini menghadirkan pembicara dari Kementeran ESDM, Kadin Indonesia, Ketua Umum MKI Pusat Evy Haryadi, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perkumpulan Pemangku Kepentingan Penunjang Jasa Ketenagalistrikan (PPKPJK) dan peneliti dari Universitas Andalas dan MKI.
Seminar kemudian dilanjutkan dengan Musyawarah Wilayah untuk memilih kepengurusan baru MKI Sumatra Barat.
Pemprov Sumatra Barat