:
Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Senin, 6 Maret 2023 | 06:04 WIB - Redaktur: Tobari - 347
Palu, InfoPublik - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura bersama Longki Djanggola menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) Provinsi ke-22, untuk menentukan pemimpin penerus Presiden RI Joko Widodo di Tahun 2024 - 2029, di Jodjokodi Convention Center (JCC) Palu. Minggu (5/3/2023).
Dalam laporannya, Koordinator Panitia Musra Ronny Tanusaputra, menyampaikan bahwa Musra adalah jalan lurus, upaya mewujudkan demokrasi pancasila, manivestasi dari kedaulatan di tangan rakyat untuk memilih dan menentukan kepemimpinan nasional sebagaimana amanat pendiri bangsa ketika memproklamirkan kemerdekaan Indonesia sebagai negara dan bangsa.
"Musra yang dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan rentetan dari kegiatan Musra di provinsi lain," kata Ronny Tanusaputra pada kesempatan itu
Selanjutnya, ia juga mengatakan, Musra ke-22 ini dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tengah dan persiapannya sangat singkat selama 30 hari, hal ini dapat terlaksana atas semangat dan keterpanggilan seluruh relawan yang memiliki ekspektasi kepemimpinan nasional di masa depan tetap menjadi pilihan rakyat 100%.
Ronny Tanusaputra menyampaikan Musra dilaksanakan sesuai dengan harapan Joko Widodo yang mengharapkan adanya aspirasi dari akar rumput dan hal ini merupakan demokrasi yang benar - benar mendengarkan, melihat dan merasakan serta menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga semua relawan yang mencintai Joko Widodo harus dapat mengawal jalan lurus tersebut.
Rakyat Indonesia menginginkan sosok pemimpin yang dicintai rakyat seperti figur Joko Widodo sehingga Musra relawan Joko Widodo adalah instrumen berdemokrasi secara lurus dan konsekuen bahwa kedaulatan di tangan rakyat.
Sehingga Musra berkeinginan melahirkan pemimpin dari aspirasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote dengan bersatu menjaga NKRI.
Sementara, dalam sambutannya Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura mengapresiasi pelaksanaan Musra di Sulawesi Tengah untuk mendengarkan aspirasi dari rakyat siapa pemimpin yang diharapkan rakyat Sulawesi Tengah.
Gubernur menyerahkan pilihan itu kepada rakyat siapa pemimpin bangsa ke depan yang dikehendaki yang dapat meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, apakah Prabowo, apakah Ganjar Pranowo, Anis Baswedan, apakah Airlangga Hartarto, semuanya tergantung aspirasi rakyat.
Menurutnya, pertumbuhan pembangunan yang dilihat di tengah-tengah bangsa ini hanya terlihat pada pemerintahan Soeharto dan Joko Widodo. melihat pembangunan pada jaman Presiden Suharto sangat dirasakan masyarakat di mana ada Inpres yang memberikan akses pendidikan kepada masyarakat sampai kepelosok tanah air.
Demikian juga Joko Widodo, pembangunan infrastrukturnya sangat membanggakan dan merata di seluruh tanah air.
"Pemimpin nasional ke depan harus memberikan perhatian yang serius kepada Daerah Sulawesi Tengah yang memiliki kekayaan yang berlimpah harus mampu mengejar ketertinggalan," ucap Gubernur Rusdy Mastura.
Gubernur juga menyoroti sistem Pemilu yang saat ini tidak mencerminkan semangat Pancasila pada Sila ke-4, dengan demokrasi One Man One Vote. Sementara amanat sila ke-4 Pancasila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan".
Dengan potensi yang ada saat ini PAD Sulawesi Tengah sudah meningkat dari 900 M, sebelumnya saat ini sudah mencapai 1,7T, angka kemiskinan dan pengangguran turun 1 %, IPM meningkat menjadi 7,28, SAKIP naik dari B menjadi nilai BB, ke depan harus ditingkatkan Fiskal melalui PAD sampai 3 T.
Gubernur meminta semua masyarakat harus bersatu untuk memajukan Sulawesi Tengah, harus merebut dan mengejar kemajuan daerah.
Di akhir sambutan, Gubernur berharap melalui Musra ini pilihlah calon pemimpin terbaik, kuat dan berani dalam mengambil keputusan untuk membangun dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa. (Biro Administrasi Pimpinan./toeb)