Antisipasi Kasus LSD, Pemkab Temanggung Sampaikan Sejumlah Pesan kepada Peternak

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 2 Maret 2023 | 09:21 WIB - Redaktur: Juli - 141


Temanggung, InfoPublik - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah terdapat penambahan. Pemkab Temanggung melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) menyampaikan sejumlah pesan pada peternak.

Pesan dari Pemkab Temanggung itu antara lain meminta peternak untuk menjaga kebersihan ternak dan kandang untuk mencegah LSD.

Kepala DKPPP Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan langkah yang ditempuh Pemkab Temanggung dalam penanganan LSD antara lain memperketat pengawasan lalu lintas ternak dari luar daerah, sekaligus pengecekan di pasar hewan dan ternak milik warga.

"Petugas terjun ke lapangan guna melakukan monitoring jalur-jalur perlintasan ternak yang masuk ke Temanggung," katanya di Temanggung, Kamis (2/3/2023).

Ia mengatakan, warga untuk lebih teliti membeli hewan ternak dari daerah lain. Agar hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau yang diperjualbelikan di pasar hewan di Temanggung terbebas dari penyakit LSD.

Lanjut dia, jika terdapat LSD, warga diimbau untuk melapor agar dilakukan penanganan secara medis berupa pemberian vitamin dan antibiotik, serta sterilisasi disinfektan di kandang ternak.

Sekretaris DKPPP Kabupaten Temanggung drh. Esti Dwi Utami mengatakan, kebersihan kandang dan ternak sebagai salah satu faktor utama pencegahan LSD.

"Jika ternak telah terkena LSD, maka harus diobati. Peternak agar langsung menghubungi petugas untuk pengobatan," kata drh Esti Dwi Utami, Kamis (2/3/2023).

Disampaikan bahwa terdapat 9 kasus baru LSD di Temanggung, sehingga saat ini keseluruhan mencapai 23 kasus dengan kasus aktif 14, meskipun demikian belum ada ternak yang sampai dipotong dan kasus kematian.

Kasus LSD terdapat di Bejen (6), Gemawang (5), Kandangan (3), Kedu (2), Kranggan, (2), Kledung (2), Parakan (1), Kaloran (1), Wonoboyo (1). Untuk vaksinasi sudah 60 dosis.

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Wilayah Jateng III tersebut mengatakan diperlukan sanitasi yang baik di kandang untuk meminimalisir vektor. Langkahnya seperti segera membersihkan kotoran serta pengasapan.

Pemisahan ternak yang tergejala LSD merupakan kewajiban agar vektor tidak bisa kontak, sehingga tidak menular.

Ia menjelaskan, penularan LSD yang bersifat penyebaran jarak pendek melalui serangga vektor yakni penghisap darah seperti caplak lalat dan nyamuk. Sedangkan penyebaran jarak jauh melalui lalu lintas ternak. "Gejala LSD ditandai adanya nodul-nodul di seluruh tubuh hewan” pungkasnya. (MC.TMG/aiz;ekp;ysf)