:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Sabtu, 25 Februari 2023 | 18:03 WIB - Redaktur: Tobari - 277
Singkawang, InfoPublik – Sebanyak 121 paket bantuan diberikan kepada keluarga dengan balita berisiko stunting pada Aksi Bersama Cegah Stunting yang digagas oleh Pemerintah Kota Singkawang di Aula Kelurahan Roban, Jumat (24/2/2023).
Setiap paket bantuan berisikan 1 kg Telur, 1 kg Kacang Hijau, 1 kg Gula Pasir, 1 kotak Susu dan 1 botol Suplemen Fe/Zink.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Wali Kota Singkawang Sumastro bersama perwakilan forkopimda dan jajaran Kecamatan Singkawang Tengah menyerahkan paket bantuan balita stunting secara simbolis kepada perwakilan warga yang ditunjuk.
Bantuan ini disalurkan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Singkawang terhadap upaya penurunan stunting di Kota Singkawang.
Lebih lanjut, Sumastro meminta partisipasi dan kesadaran orang tua untuk dapat memperhatikan kondisi kesehatan anaknya yang berada di fase pertumbuhan dalam masa Golden Age.
Golden Age meliputi 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia anak mencapai 2 (dua) tahun.
“Masa Golden Age harus menjadi kepedulian bersama. Terlebih lagi, orang tua dengan balita kategori stunting. Karena stunting ini berdampak pada pertumbuhan yang tidak normal, tinggi badan, berat badan dan kepintaran anak,” ujar Sumastro.
“Dalam waktu 24 bulan ini adalah masa yang kritis bagi balita. Kalau lengah sedikit saja, anak tersebut dapat berisiko stunting. Jadi, pesan saya kepada setiap orang tua jangan pernah malas mengunjungi posyandu terdekat,” tambahnya.
Ia berpesan kepada tenaga kesehatan di tiap-tiap posyandu untuk menelaah kembali data terbaru anak stunting di Kota Singkawang. Data balita stunting yang ada saat ini masih menggunakan data tahun 2022.
Sejauh ini, angka stunting di Kota Singkawang berada di angka 23,5%. Sementara itu, pemerintah pusat menargetkan secara nasional agar angka prevalensi stunting ini berada di bawah 14%.
Data ini harus diupdate oleh kader-kader posyandu dan petugas kesehatan di Puskesmas. Data yang dipergunakan saat ini sudah cukup lama dari tahun 2022.
"Kalau sudah update, mudah-mudahan sudah ada perbaikan prevalensi angka stunting di Kota Singkawang,” pesannya. (MC. Kota Singkawang/toeb)