:
Oleh MC KAB SIAK, Jumat, 17 Februari 2023 | 13:14 WIB - Redaktur: Juli - 207
Siak Sri Indrapura, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Siak menggelar rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), yang berlangsung di kantor Bupati Siak, Kamis (16/2/2023). Sejumlah isu penting dibahas dalam rakor tersebut.
Pembahasan di antaranya penanganan Karhutla, kedua penanganan banjir, penurunan angka stunting, dan menekan angka inflasi di daerah.
Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Siak, Alfedri diikuti Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, para asisten, pimpinan instansi vertikal, pimpinan OPD, dan para camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak.
"Rakor ini kita lakukan menindaklanjuti Rakor tingkat Provinsi mendengar arahan Pak Gubernur serta Rakornas arahan Presiden, ada empat poin yang kami catat, pertama masalah Karhutla, stunting dan tekan angka inflasi di daerah, termasuk juga di Siak ini, penanganan banjir, dan kemiskinan ekstrem," jelasnya.
Selain itu diagendakan penandatanganan MoU Bupati Siak bersama Pimpinan Perusahaan, disaksikan Forkopimda dalam rangka penanganan bencana alam seperti banjir, dan penanganan Stunting sekaligus Penandatanganan MoU dengan Pimpinan BRI Cabang Siak.
Bupati memaparkan, berdasarkan perkiraan BMKG Riau, puncak musim panas di wilayah Riau, dimulai pertengahan Februari sampai akhir Maret kemudian musim hujan sedang masuk Mei sampai akhir Juni musim panas.
"Inilah yang kita antisipasi. Sesuai arahan gubernur yang meminta dilakukan deteksi dini karhutla dengan melibatkan babinsa, Babinkantibmas, tokoh masyarakat, tokoh agama dengan solusi permanen. Selanjutnya melakukan patrol darat dan udara serta memanfaatkan teknologi jangan tunggu api membesar baru ada action,”sebutnya.
Untuk, penangganan Karhutla di kabupaten Siak sendiri ada kelompok masyarakat peduli Api (MPA) tersebar di 67 kampung yang rawan Karhutla di lima kecamatan.
"Dari MoU tadi ada beberapa poin kami minta kerja samanya, salah satu yang menjadi perhatian perusahan Karhutla, tidak hanya menangani di wilayah operasional saja namun diminta lebih luas, dengan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan patroli rutin dengan melibatkan manggala agni, danramil, polsek, dan Satpol PP kecamatan," kata dia.
Kemudian arahan penegakan hukum yang disampaikan Menkopolhukam identifikasi wilayah dengan baik, dengan membuat pemetaan bencana Karhutla termasuk juga banjir yang terjadi di Kabupaten Siak.
Disebutkan untuk inflasi Kabupaten Siak terbilang rendah. Pemerintah daerah terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar. Termasuk menggerakkan masyarakat menanam dan mengelar pasar murah di 56 titik tahun ini.
“Untuk menekan angka inflasi kami minta perusahan buat pasar murah dan gerakan menanam, yang ditanam apa tanaman yang mengakibatkan angka inflasi naik seperti bawang, cabai, beras dan kedelai daging ayam dan telur ayam. Itu yang kami harapkan setidaknya ada bantuan bibit untuk masyarakat dan kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah operasional,” kata dia.
Sementara itu, untuk masalah banjir di Kabupaten Siak sesuai MoU yang telah berlangsung, Bupati Alfedri menyampaikan bahwa banjir masalah serius jika tidak ditangani dengan baik, melalui kesempatan ini, ia menyampaikan perlu gotong royong untuk mengatasinya.
"Anggaran normalisasi kanal dan sungai ada, namun dengan anggaran yang terbatas tak mampu untuk menjangkau di seluruh kampung dan kecamatan. Untuk itu, butuh kerja sama yang baik dengan perusahan. Daerah dan lokasi irisan-irisannya sudah kami sampaikan tadi. Semoga dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik masalah banjir ketika musim hujan bisa diatasi,” ujarnya.(MC-KabSiak)-dp007/Riki/Angga//