Penurunan Stunting Adalah Gerakan Sosial Kemanusiaan

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Selasa, 14 Februari 2023 | 16:08 WIB - Redaktur: Tobari - 137


Singkawang, InfoPublik – Pj. Wali Kota Singkawang memimpin Rapat Kerja Tindak Lanjut Program Konkrit Percepatan Penurunan Stunting Kota Singkawang di Ruang Rapat Wali Kota Singkawang, Senin (13/2/2023) malam.

Rapat ini membahas program nyata guna menurunkan stunting di Kota Singkawang, melalui peningkatan gizi kepada balita melalui pemberian bantuan paket Makanan Tambahan yang diperuntukkan pada balita stunting dengan berdasarkan ukuran berat badan dan tinggi badan.

Setelah mendengarkan paparan dari Seketaris Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang terkait data komposisi jenis paket bantuan yang akan diberikan serta data jumlah balita yang mengalami stunting di setiap Kelurahan, Pj Wali Kota Sumastro menegaskan bahwa gerakan penurunan stunting adalah sebuah gerakan sosial kemanusiaan.

“Hadirin sekalian, gerakan ini (penurunan Stunting) adalah sebuah gerakan sosial kemanusiaan,” tegasnya.

Ia mengajak semua untuk berpikir realistis guna mewujudkan rencana tersebut. Ia juga meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bertindak secara nyata dan bersungguh sungguh dalam menjalankan program pemberian bantuan makanan tambahan kepada balita penderita stunting. Agar paket bantuan tersebut benar-benar efektif dan tepat sasaran.

“Marilah kita berpikir secara realistis, guna merealisasikan program ini. Dan saya minta agar seluruh hadirin yang hadir di sini, bersungguh sungguh dalam memberikan tindakan nyata, supaya paket bantuan ini, tersalurkan dengan efektif dan tepat sasaran,” pintanya.

Ia mengigatkan untuk mengantisipasi faktor bias yang bisa saja muncul akibat kurang akuratnya data yang didapat. Oleh sebab itu, pesannya kepada seluruh lurah untuk kembali melakukan akurasi data supaya tidak terjadi penyelewengan terhadap paket bantuan.

“Kepada seluruh lurah, saya ingatkan untuk kembali mengecek akurasi data di lapangan, saya tidak mau, nanti malah terjadi penyelewengan di lapangan, akibat data yang kurang akurat,” pesannya. (MC. Kota Singkawang/toeb)