:
Oleh MC KABUPATEN SAMBAS, Kamis, 9 Februari 2023 | 13:26 WIB - Redaktur: Kusnadi - 632
Sambas, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana melaksanakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sambas tahun 2023, di aula utama kantor Bupati Sambas, Selasa, 07 Februari 2023.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk melakukan refleksi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sambas tahun 2022 demi mencapai peningkatan kinerja TPPS tahun 2023 sehingga kasus Stunting di Kabupaten Sambas bisa menurun sesuai harapan.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Bupati Sambas, H. Satono, ini juga dihadiri oleh Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat, Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Staf Ahli Bupati, Asisten I, Kepala OPD terkait, Kepala Puskesmas serta undangan lain.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, Fatma Aghitsni, menyampaikan bahwa terjadi penurunan kasus Stunting di Kabupaten Sambas sebesar 2,1% dari 32,6% di tahun 2021 menjadi 30,5% di tahun 2022.
Fatma menambahkan bahwa pada tahun 2022 Sambas berada di urutan ke-6 kasus tertinggi stunting di Kalimantan Barat dari sebelumnya berada di urutan ke-4.
Bupati Sambas Satono mengapresiasi penurunan stunting di Kabupaten Sambas sembari berpesan agar ke depannya kasus stunting di Sambas bisa lebih rendah lagi.
“Turunnya dua digit angka ini (2,1%%) harus disyukuri karena tentu hasil kerja sama semua komponen tapi saya tidak puas karena masih tinggi. Saya berharap sesuai arahan Bapak Presiden, pada tahun 2024 nanti posisi stunting di Kabupaten Sambas bisa14% atau di bawahnya,” tegas Bupati Satono.
Bupati Satono ingin agar ke depan lahir generasi dengan kecerdasan serta daya tahan tubuh yang baik sehingga penurunan stunting menjadi atensi bersama.
“Saya ingin, kecerdasan generasi yang lahir itu meliputi kekebalan tubuh, kesehatan, fisik yang kuat dan itu harus menjadi perhatian serta atensi kita semua, melalui berbagai cara yang bisa dilakukan termasuk intervensi fisik, makan makanan bergizi serta jangan lupa untuk berdoa,” tambah Bupati Sambas.
Lebih jauh Bupati Satono mengharapkan kolaborasi dari semua pihak, termasuk dari para tokoh agama ikut memberikan edukasi untuk mencapai target penurunan stunting di Sambas.
“Saya mengajak semua tokoh agama dan tokoh adat untuk bersatu padu menyampaikan pesan-pesan tentang bagaimana cara penurunan stunting melalui agamanya masing-masing, saya rasa kalau semua komponen masyarakat bergerak bersama, saya yakin bukan hanya 14% tapi 10% Sambas bisa pada tahun 2024,” tutup Satono bersemangat. (MC Kab. Sambas/PIKP)