:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Rabu, 11 Januari 2023 | 14:31 WIB - Redaktur: Kusnadi - 335
Takengon, InfoPublik - Sebuah terobosan luar biasa berhasil dilakukan oleh salah satu kelompok tani yang ada di Dataran Tinggi Kabupaten Aceh Tengah.
Kelompok Tani Sara Tangke yang berada di Desa Tawradi Kecamatan Kute Panang Kabupaten Aceh Tengah yang dalam beberapa tahun terakhir ini berhasil mengembangkan dan memproduksi olahan kopi arabika Gayo dengan berbagai varian seperti Luwak, Wine Cofee, Pea Berry, Natural dan Black Honey dengan kualitas specialty, kini mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka pangsa pasar ekspor ke berbagai negara.
Mengusung merek Tiara Global Coffee, kelompok tani binaan klaster Bank Indonesia yang sudah membentuk badan usaha dengan nama PT Tiara Global Coffee ini, mulai merambah pasar ekspor dengan melakukan pengiriman perdana produk kopi specialtynya ke manca negara. Tidak tanggung-tanggung, ekspor perdana dari kelompok tani ini mampu menembus pasar 4 negara sekaligus yaitu Russia, Dubai, Arab Saudi, dan Iran.
Ekspor perdana PT Tiara Global Coffee ini dilakukan melalui kerjasama dengan PT Karakter Design Indonesia dan PT. Pos Indonesia (Persero), Rabu (11/1/2022) dilepas secara simbolis oleh Pj Bupati Aceh Tenga, Ir. T. Mirzuan, MT dari halaman Galeri Kopi Gayo yang menjadi kantor PT Tiara Global Coffee dan juga sekretariat Kelompok Tani Sara Tangke di Desa Tawardi, Kute Panang Aceh Tengah.
Dalam acara pelepasan ekspor perdana tersebut, PJ Bupati yang didampingi oleh Asisten Ekonomi Pembangunan, Kadis Perdagangan, Kadis Pertanian, Kadis Perkebunan, Kadis Koperasi, Kadis Perizinan dan Camat Kute Panang beserta unsur Muspikanya, mengatakan bahwa pangsa pasar ekspor kopi specialty dengan tujuan 4 negara Asia dan Eropa ini merupakan terobosan bagus yang mampu mendongkrak harga kopi arabika Gayo.
“ini terobosan bagus, produk dari kelompok tani bisa langsung diekspor ke luar negeri, dana yang membanggakan, produk yang diekspor ini merupakan kopi gayo dengan kualitas specialty yang harga pasarnya cukup tinggi, ini merupakan upaya bagus untuk terus mendongkrak harrga kopi gayo, sehingga kesejahteraan petani kopi semakin meningkat” ungkap Mirzuan.
Kepada pihak terkait, Pj Bupati Aceh Tengah ini juga meminta agar dapat membantu kemudajhan proses perijinan dan pengiriman, sehingga kegiatan ekspor ini dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.
"Kepada instansi terkait, tolong dibantu kemudahan pelayanan pengurusan dokumen ekspor dan perijinan lainnya untuk memangkas biaya produksi, supaya kegiatan ekspor ini dapat berjalan lancar dan terus berlanjut” sambungnya.
Untuk membantu para petani dan pelaku usaha ekspor kopi Gayo, Pj Bupati mengatakan, pihaknya terus mengupayakan pembangunan pelabuhan darat (Dry Port) untuk membantu kelancaran ekspor. Upaya ekspor dengan menggunakan kargo udara melalui Bandara Rembele yang ada di Dataran Tinggi Gayo juga sedang diupayakan dengan melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti UPBU Rembele dan perusahaan kargo.
“Selama ini kita melakukan ekspor kopi hanya melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, dengan adanya dry port dan kargo udara, kita harapkan kedepan kita bisa melakukan ekspor langsung dari Aceh Tengah” harapnya.
Produk kopi specialty produksi kelompok tani Sara Tangke yang diekspor ke manca negara tersebut diantaranya kopi luwak, wine, natural dan black honey yang selama ini juga sudah dipasarkan ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Batam, Bali, dan lain-lainya. Kopi specialty ini memilki harga jual yang cukup tinggi, seperti kpi luwak yang dibanderol 500 ribu per kilogramnya, sementara untuk wine dan natural honey harganya lebih tinggi, mencapai 800 ribu hingga 1 juta rupiah per kilogramnya.
Dengan bendera PT Tiara Global Coffee, total ekspor perdana kopi spesialty dengan berbagai varian dari salah satu desa penghasil kopi arabika terbaik di Aceh Tengah ini, sebanyak 15 ton dengan nilai lebih dari 10 milyar rupiah. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)