:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Jumat, 6 Januari 2023 | 10:39 WIB - Redaktur: Juli - 265
Temanggung, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengingatkan hujan deras dengan intensitas tinggi masih akan terjadi pada Januari 2023. Hujan tersebut berpotensi menimbulkan bencana alam, seperti longsor dan banjir.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi Wuryanto mengatakan, hujan deras masih akan terjadi pada Januari, yang bisa berdampak longsor dan banjir, maka ia meminta warga untuk mewaspadainya. Mereka yang tinggal di daerah rawan bencana diimbau untuk menyelamatkan diri, jika terdeteksi ada tanda-tanda akan terjadi bencana.
"Warga untuk melaporkan ke perangkat desa, kepolisian, TNI atau BPBD guna penanganan," katanya, Kamis (5/1/2023), di Temanggung.
Toifur mengatakan, BPBD masih terus mendata dampak dari hujan deras yang terjadi pada Rabu (4/1/2023) sore lalu. Alat berat dan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan material longsor dari tengah jalan, sehingga dapat lekas dilalui dan tidak membahayakan pengguna jalan.
"Atas bencana alam pada Rabu, BPBD melakukan asesmen untuk diambil tindakan segera, serta memberian bantuan yang diperlukan," imbuhnya.
Dikemukakan, dampak dari hujan deras tersebut, di antaranya terputusnya jembatan penghubung Desa Tempuran dan Desa Kaloran di Dusun Ngadisari, Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran. Selain itu, juga terjadi longsor akibat banjir luapan di Desa Mloko, Kecamatan Kranggan. Longsor ini telah diatasi warga.
Banjir, juga terjadi di sungai tepi Jalan Raya Kranggan - Kaloran melalui Desa Gentan yang mengakibatkan lumpur meluap di jalan raya dan membahayakan pengguna jalan. "Damkar diturunkan untuk membersihkan jalan, dan Rabu malam sudah dapat dilewati," ungkapnya.
Ia menambahkan, di Kecamatan Kaloran terjadi longsor di sejumlah titik. Longsor tebing di Dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran. Longsor di Sembong Kaloran dan talut di Janggleng Desa Tlogowungu.
"Talud di sisi jalan raya Jenggleng menuju Getas Kaloran longsor. Jalan ditutup total, karena kondisi sudah menggantung dan jalan aspal retak, dikhawatirkan ada longsor susulan," katanya.
Adapun kerugian bencana di Jenggleng ini diperkirakan mencapai Rp250 juta. Talud yang rusak sepanjang 50 meter dengan tinggi antara 4 hingga 20 meter.
BPBD, PMI, TNI, Polri, relawan, instansi terkait dan warga berusaha menangani dampak dengan menyingkirkan material longsor dari badan jalan agar tidak membahayakan pengguna. Alat berat diterjunkan untuk mengatasi material longsor di jalan. (MC.TMG/Aiz:Ekp;Ysf)