:
Oleh MC KAB SORONG, Jumat, 23 Desember 2022 | 20:42 WIB - Redaktur: Tobari - 122
Sorong, InfoPublik – Penjabat Bupati Yan Piet Moso, S.Sos, MM, mengemukakan untuk penyaluran dana desa pada era sebelumnya, aparat kampung harus mengantri panjang di bank penyalur, yaitu Bank Mandiri.
Saat ini kita sudah lakukan kerja sama dengan pihak manajemen Bank Papua Cabang Aimas, maka mekanisme penyaluran langsung di kampung sasaran.
Tentu hal ini untuk penyalurannya akan didampingi oleh dinas terkait di Pemkab Sorong dengan pihak Bank Papua Cabang Aimas ke semua kampung yang ada di daerah ini.
Demikian sambutan Piet Moso, ketika adakan penyerahan dana kurang bayar bagi hasil Migas (minyak dan gas) tahun 2021, serta alokasi dana desa triwulan IV 2022, berlangsung Jum’at (23/12/2022) di Aimas.
Dia kembali menambahkan, uang yang akan dibayarkan untuk pembangunan kampung agar digunakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
Kalau mau buat rencana pembangunan fasilitas umum, seperti air bersih, drainase, membangun tempat-tempat ibadah bersumber dari dana kampung harus dirembuk secara bersama.
Dengan dana yang ada harus betul-betul digunakan pembangunan apa sampai tuntas.
Bahkan, ada kampung memperoleh alokasi dana desa sekitar Rp700-an juta, tapi uang sebanyak itu entah untuk apa, sehingga tidak membuahkan hasil pembangunan apa-apa.
Hal seperti ini patut diwaspadai. Karena setiap anggaran yang ada harus dipertanggungjawabkan secara baik.
Dengan demikian tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Apalagi uang ini milik rakyat, sehingga kewajiban Negara untuk kembali lagi ke rakyatnya.
“Patut diingat jabatan yang paling lama di Republik ini hanya kepala kampung (kepala desa) sekitar enam tahun. Kamu ini terlalu hebat,” ucapnya.
Coba saudara bayangkan. Jabatan seorang presiden, gubernur, bupati, wali kota hanya lima tahun saja. Ini berarti saudara kepala kampung kamulah yang terhebat, terangnya. (MC Kab. Sorong/rim/toeb)