:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 22 Desember 2022 | 16:01 WIB - Redaktur: Kusnadi - 291
Kubu Raya, InfoPublik – Bahan baku daun pandan dapat diolah menjadi produk memiliki nilai ekonomi. Daun pandan terdiri dua macam, yang berduri (daun sekek) dan tidak berduri. Yang gampang ditemukan dan diolah adalah daun pandan tidak berduri untuk menjadi produk kerajinan tangan berupa tikar, tas, keranjang belanja, pot dan lain sebagainya.
Untuk memperkuat kemampuan para pengrajin daun pandan ada 27 kelompok pengrajin daun pandan dari sembilan kecamatan mengikuti bimbingan teknis pelatihan anyaman pandan dan design produk selama tiga hari (20-22) di Hotel Dangu Sui Raya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan kebanyakan para pembeli memilih produk-produk yang bernuansa dengan serat alam. Dipilihnya daun pandan ini, selain gampang didapat, para pengrajin juga diajarkan untuk mempercantik produk mereka melalui design yang dikemas baik.
“Pembeli sekarang menyukai produk dari serat alam karena memberikan kesegaran,” jelasnya usai membuka Bimtek pelatihan daun pandan, Selasa (20/12/2022).
Sementara Ketua Dekranasda Kubu Raya, Rosalina menjelaskan pihaknya menyiapkan pangsa pasar untuk produk lokal melalui galeri Dekranasda maupun korporasi serta para OPD Kubu Raya. Para pengrajin daun pandan ini kata Rosalina yang telah memiliki kemampuan.
“Jadi pengrajin yang kita undang ini, bukan yang dari tahap awal tetapi yang telah pandai menganyam. Disini kita, memberikan Bimtek agar hasil anyamannya mempunyai nilai yang tinggi. Nantinya hasil anyaman mereka akan lebih halus,” terangnya.
Bahan baku yang dipakai Rosalina menjelaskan akan memakai daun pandan tidak berduri. Tumbuhan ini, juga sudah terbatas jumlahnya, Adapun habitat tumbuhan ini dapat ditemukan di Kecamatan Teluk Pakedai.
“Ada kebun masyarakat yang menanam secara khusus daun pandan tidak berduri ini. Daun pandan ini memiliki Panjang 1 hingga 1.5 Meter yang memiliki pinggiran tidak berduri, dan sifat tumbuhannya harus dipelihara. Sedangkan daun sekek di Kubu Raya masih banyak ditemui dipinggir-pinggir sungai, hutan, kita juga harus ekstra membersihkan durinya,” terangnya. (irdiansyah/MC KubuRaya)