Waspada Penyakit PMK, Gubernur Sumbar Ajak PDHI Kolaborasi

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 19 Desember 2022 | 10:12 WIB - Redaktur: Kusnadi - 107


Padang, InfoPublik - Beberapa bulan terakhir Sumatera Barat menjadi salah satu yang memiliki inflasi kedua tertinggi setelah Jambi. Penyebab inflasi bisa terjadi dari berbagai sektor, termasuk dari sektor peternakan. Maraknya wabah penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyebabkan lonjakan harga daging.

Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi saat memberi sambutan dan membuka acara Musyawarah Anggota Cabang (Muscab) Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Sumbar,  di The ZHM Premiere Hotel, Kota Padang, Sabtu (17/12/2022).

"Maraknya wabah penyakit PMK pada hewan, bisa menjadi penyebab inflasi. Harga daging jadi tinggi," ujar gubernur.

Ditambahkan gubernur, pada umumnya bukan hanya di Sumatera Barat, permasalahan hewan memang perlu diperhatikan oleh dokter hewan. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) sangat konsen terhadap pertanian termasuk dengan peternakan sesuai dengan visi misi Pemprov Sumbar. 

Menurut UU No 41 tahun 2014, kesehatan hewan adalah segala urusan yang berkaitan dengan perlindungan sumber daya hewan, kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta jaminan keamanan produk hewan, kesejahteraan hewan, dan  peningkatan akses pasar untuk mendukung kedaulatan.

Gubernur menyebutkan sesuai dengan UU tersebut, Pemprov Sumbar berupaya untuk menjaga ketersediaan pangan hewani  dipastikan tetap aman. 

Hal senada juga disampaikan M. Kamil sebagai ketua PDHI cabang Sumbar. Menurutnya, di tengah tantangan dan persoalan yang dihadapi, salah satunya wabah penyakit PMK. Belum selesai di sini, wabah penyakit lainnya juga mengganggu hewan. Artinya apa, tentu tugas dokter hewan memiliki peran penting sebagai garda terdepan untuk mengendalikan dan memberantasnya.

"Hampir setengah dari anggota PDHI adalah ASN, jadi bukan tidak mungkin jika kami berkolaborasi dengan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota," kata Kamil.

"Karna kita menyadari, berkolaborasi dan bersinergi akan menghasilkan hasil yang maksimal," tambahnya. (Ssy/MMC)

Diskominfotik Sumbar