:
Oleh MC KAB SANGGAU, Kamis, 15 Desember 2022 | 13:42 WIB - Redaktur: Kusnadi - 254
Sanggau, InfoPublik - Review stunting Kabupaten Sanggau tahun 2022 dengan tema 'Bergerak Bersama Cegah Stunting' dilaksanakan di Aula Hotel Garden Palace. Rabu (14/12/22).
Ketua panitia review stunting, Kepala Dinsos P3AKB Kabupaten Sanggau Sanggau Aloysius Yanto menyampaikan, untuk mewujudkan Sanggau Sehat bukan perkara mudah.
"Banyak tantangan yang kita hadapi. Karena masalah kesehatan ini dipengaruhi banyak faktor, seperti kondisi lingkungan, sosial ekonomi, perilaku hidup masyarakat yang belum melaksanakan pola hidup bersih dan sehat dan lain sebagainya, sehingga masalah kesehatan ini bukan hanya urusan pemerintah saja, masyarakat dan swasta harus mengambil peran aktif agar masalah kesehatan ini dapat diselesaikan sesuai dengan porsinya masing-masing," ujarnya.
Dikatakannya, percepatan penurunan stunting merupakan upaya kita yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah dan desa.
Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
"Dalam rangka pelaksanaan strategi tersebut, maka pada hari ini kita mengadakan review stunting, dengan tema "Bergerak Bersama Cegah Stunting". Review stunting hari ini saya harapkan dapat melihat sejauh mana intervensi baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang telah kita laksanakan selama tahun 2022, serta sejauhmana penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau berdasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (eppgbm)," ujar Aloysius Yanto.
Bupati Sanggau dalam hal ini di wakili Staf Ahli Bupati Sanggau Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Shopiar Juliansyah menyampaikan review stunting hari ini diharapkan dapat melihat sejauhmana intervensi, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang telah kita laksanakan selama tahun 2022. Serta sejauh mana penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau bedasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM).
"Dan kita mau lihat juga adanya penurunan atau meningkatnya hasil dari survei status gizi indonesia (ssgi) yang pada tahun 2021 Kabupaten Sanggau berada pada angka 26,2% dan bagaimana hasil ssgi tahun 2022, kita masih menunggu data resmi dari kementerian kesehatan. Selain itu juga meningkatkan kembali komitmen bersama, dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau yang kita cintai ini," terangnya.
Shopiar mengungkapkan, Kabupaten Sanggau telah menetapkan 38 desa pertahun sebagai lokasi prioritas percepatan penanganan stunting sejak tahun 2021 - 2024. Oleh karenanya wajib dan serius dalam menangani permasalahan stunting ini.
"Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, perlu segera kita atasi bersama baik pemerintah kabupaten, pemerintah desa, individu, komunitas, CSR, organisasi profesi, badan usaha, tokoh masyarakat serta lembaga swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting. Saya minta kepada perangkat daerah dan semua stakeholder untuk menyusun perencanaan dan pelaksanaan program kerja dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sanggau agar target 14 persen tahun 2024 dapat tercapai," pungkasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting menyampaikan review stunting yang dilakukan ini merupakan rapat akhir setelah tim percepatan penanganan stunting bekerja setahun penuh selama tahun 2022.
"Untuk mempercepat penurunan stunting, maka kita review apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana hasilnya. Jadi dari hasil review tadi ada beberapa hal yang menjadi catatan," ujar Ginting usai menghadiri review stunting.
Catatan dimaksud Ginting, pertama, tahun 2022 terjadi penurunan stunting di Kabupaten Sanggau jika dibandingkan tahun sebelumnya, namun secara spesifik masing-masing desa angkanya fluktuatif, ada yang naik dan ada yang turun.
"Angka naik dan turun di tiap-tiap desa ini kita review apa yang menyebabkan turun dan apa yang menyebabkan naik. Itu nanti jadi acuan kita melakukan penanganan di tahun depan," pungkas Ginting.
Hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Bupati Shopiar Juliansyah, Kepala BAPEDA Sanggau, Yulia Theresia, Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting, Kepala Dinas Sosial P3AKB Sanggau Aloysius Yanto, Pasiter Kodim 1204/Sgu Kapten. Eko Prasetyo dan Kabag Ops Polres Sanggau Kompol Ida Bagus GDE Sinung, OPD terekait di lingkungan Pemkab Sanggau, para Camat, Pimpinan Puskesmas, organisasi wanita dan stakeholder terkait lainnya. (MC Kab. Sanggau)