:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Kamis, 15 Desember 2022 | 12:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 334
Takengon, InfoPublik - Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan, kini Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Aceh Tengah, telah dilengkapi dengan fasilitas Ultra Sonografi (USG) dan Elektrokardiogram (EKG).
Peluncuran layanan USG di Puskesmas tersebut, secara simbolis dilakukan oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Yunasri, M Kes bertempat di UPTD Puskesmas Pegasing, Rabu (14/12/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Shabela menyampaikan, Puskesmas merupakan garda terdepan dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, karena puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang terdekat ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Lebih lanjut Shabela menyebut, pembangunan puskesmas di seluruh kecamatan merupakan upaya pemerintah dalam pemerataan pelayanan kesehatan dengan dukungan sumber pendanaan yang memadai, puskesmas saat ini telah berubah menjadi lebih baik, mempunyai tampilan fisik yang bagus dan nyaman untuk memenuhi kepuasan masyarakat yang ada di seluruh wilayah.
Menurut Shabela, bangunan fisik gedung saja tentu belum dapat memberikan kepuasaan bagi masyarakat secara utuh tanpa adanya fasilitas pendukung dan pelayanan kesehatan yang terbaik dari petugas kesehatan.
Shabela menyampaikan, dengan diluncurkannya layanan USG dan EKG di semua Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan semakin meningkat di seluruh Puskesmas di 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tengah. Sebelumnya, fasilitas USG dan EKG hanya ada di Rumah Sakit Umum Daerah, Klinik dan Dokter Praktek.
Lebih lanjut, Bupati Aceh Tengah menuturkan bahwa Puskesmas selain memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar juga mempunyai tugas penting lainnya yaitu percepatan penangannan stunting
“Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan terus fokus dalam upaya menurunkan angka stunting, di samping terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, percepaan penanganan stunting tetap menjadi program yang mendapat preoritas utama pemerintah baik pusat dan daerah, dan Puskesmas adalah ujung tombaknya,” lanjutnya.
Bupati juga menjelaskan, ada dua hal yang harus diawasi dalam menangani stunting, pertama memantau dan mengawasi 1.000 hari kehidupan sejak 1 bulan bayi dalam kandungan, dengan alat USG tadi sudah bisa kita pantau, sampai dengan usia 2 tahun sehingga tidak terjadi gizi buruk yang menyebabkan stunting.
Kedua, penanganan stunting diharapkan tahun depan sudah selesai, karena sampai saat ini angka stunting kita masih di angka 7,78%, jadi paling lambat tahun depan stunting sudah mencapai angka zero persen, selain itu untuk penyakit penyerta.
Di akhir pidatoya bupati berpesan agar para petugas kesehatan di puskesmas meningkatkan disiplin dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
“Gedungnya sudah bagus, fasilitas juga kian memadai, jadi layani masyarakat dengan sebaik-baiknya, ini adalah tempat layanan publik yang paling utama yang paling prinsip sehingga pelayanan harus juga diberikan dengan baik dan prima karena Puskesmas adalah sarana layanan kesehatan dasar kepada masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Aceh Tengah, dr. Yunasri, M Kes melaporkan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pelayanan Puskesmas Sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, harus lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Yunasri juga menambhakan, salah satu upayan pemerintah dalam meningkatan kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana di puskesmas, dan kabar baik bagi masyarakat di Aceh Tengah bahwa saat ini di setiap puskesmas di lingkup Dinas Kesehatan Aceh Tengah telah mendapatkan bantuan alat terbaru berupa Ultrasonografi (USG) dan Elektrokardiogram (EKG).
Tentunya dengan tambahan fasilitas pendukung ini, diharapkan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dan memudahkan masyarakat, khususnya di perdesaan untuk memperoleh layanan kesehatan, tanpa harus ke rumah sakit atau klinik. (Fathan Muhammad Taufiq)