:
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 8 Desember 2022 | 22:24 WIB - Redaktur: Juli - 252
Surabaya, InfoPublik – Universitas Brawijaya (UB) memiliki mahasiswa penyandang disabilitas sekitar 112 orang, jumlah ini disebut merupakan angka terbesar di Jawa Timur sebagai universitas yang menerima mahasiswa penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana UB, Zulfaidah, Penata Gama saat melakukan kunjungan kerja di kantor Diskominfo Jatim Surabaya, Kamis (8/12/2022).
“Berdasarkan data, ternyata ada sekitar 112 mahasiswa difabel dari berbagai macam jenis disabilitas yang bisa kuliah di UB. Itu merupakan angka terbesar kalau di Jawa Timur atau di Indonesia bahkan, dan jenis disabilitasnya yang paling banyak,” ungkap Zulfaidah.
Ia juga mengungkapkan, besar jumlah mahasiswa difabel ini merupakan wujud usaha UB agar para disabilitas memiliki kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi. “Jadi semua jenis disabilitas itu kita mengusahakan bisa diterima di Universitas Brawijaya. Untuk jurusan tertentu atau kompetensi-kompetensi yang masih bisa menerima,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, para mahasiswa difabel yang berkuliah di UB itu bahkan sudah ada yang lulus dan bekerja di lembaga pemerintahan. “Alhamdulilah selama ini sudah banyak alumni atau graduate dari UB itu yang disabilitas, jadi mahasiswa difabel lulus empat tahun mereka sekarang bahkan sudah ada yang bekerja di pemerintahan, meskipun dalam kondisi tuna netra,” sambungnya.
Untuk jenis difabel yang berkuliah di UB, dia menjelaskan, mayoritasnya adalah jenis disabilitas yang tuna rungu. Selain itu di UB, juga ada pusat layanan membina volunteer mahasiswa yang ingin belajar menjadi Juru Bahasa Isyarat (JBI).
“Jadi mayoritas yang disabilitas di UB itu tuna rungu, tetapi karena kami punya pusat layanan sehingga mereka tetap ada pendamping. Jadi ada volunteer yang menjadi juru bahasa isyaratnya mereka. Ada pusat yang membina siapa saja volunteer mahasiswa yang ingin belajar bagaimana menjadi JBI itu bisa ditampung di Brawijaya semua,” tuturnya.
Dia menyampaikan, mahasiswa disabilitas yang berkuliah di UB ini semakin lama jumlahnya semakin bertambah. "Alhamdulillah semakin lama semakin bertambah tiap tahun karena mungkin mereka mendengar dari teman-temannya sesama disabilitas di UB di terima begitu. Mulai dosennya, ruangannya, semua fasilitas disiapkan memang untuk mengarah ke sana,” terangnya.
Berkat program penerimaan dan layanan mahasiswa disabilitas ini, i menyampaikan bahwa UB meraih penghargaan dari Kemendikbud dalam lomba inovasi. “Makanya di UB tahun 2021 itu kan sempat menerima penghargaan dari Kemendikbud karena kita menjadi perwakilan Kemendikbud untuk lomba inovasi. Nah, disitu kami menampilkan program ‘Kami Setara’ dari Pusat Layanan Mahasiswa Disabilitas,” ucapnya.
Tak hanya itu, di UB juga punya duta keterbukaan informasi publik yang salah satunya ada penyandang disabilitas.
Kaitannya dengan keterbukaan informasi publik, dia pun menyampaikan memiliki rencana agar Media Sosial (Medsos) itu juga bisa diakses oleh para penyandang disabilitas. Jadi bagaimana membuat website yang ramah untuk mahasiswa difabel kalau itu misalnya bisa dilakukan, agar bisa juga diakses oleh seluruh masyarakat difabel di Jawa Timur.
“Tahun depan kami merencanakan ada yang mengisi dari pihak Pusat Layanan Disabilitas atau PLD bagaimana membuat website itu bisa dibaca oleh mahasiswa yang difabel tadi, nanti kita combine narasumbernya dari Diskominfo Jawa Timur dan PLD," bebernya.
Ia berhara, agar ke depan jangka panjangnya masyarakat difabel itu tidak akan tertutup aksesnya karena mereka punya hak untuk tahu. “Jadi ya kita harus pelan – pelan mengarah ke sana tahun depan itu kita merencanakannya dalam bentuk webinar atau pelatihan membuat website yang ramah difabel, salah satu narasumbernya nanti kita bisa minta dari Diskominfo Jawa Timur menyampaikan update informasi yang terbaru mungkin 2023 apa sih yang perlu disiapkan oleh programmer – programmer pengelola konten website itu supaya aman dari hacker,” pungkasnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-vin)