Hadapi Era Bonus Demografi, BKKBN Gencarkan Dapur Sehat Atasi Stunting

:


Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Jumat, 25 November 2022 | 09:13 WIB - Redaktur: Kusnadi - 83


Amuntai, InfoPublik - Dalam rangka mempercepat perununan stunting di Indonesia, perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Rabu (23/11/2022).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk menurunkan angka stunting nasional.

Perwakilan Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan, sebagai bentuk kontribusi upaya peningkatkan kualitas manusia Indonesia, agar menjadi modal pembangunan di era berdaya saing bonus demografi.

"Kita akan menemui masa bonus demografi yakni, usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif," jelas Ramlan.

Menurutnya, masa bonus demografi pada sebuah negara jarang sekali ditemukan bahkan bisa didapatkan dalam waktu kurun ratusan tahun.

"Pada tahun 2025 mendatang, Di masa itu, jumlah usai produktif lebih banyak dengan rentang usia 15 hingga 64 tahun, dibandingak usia anak-anak dan lansia," ucapnya.

Dengan meningkatnya jumlah individu yang termasuk dalam usia produktif, masa ini dinilai sebagai peluang besar dalam dunia industri.

"Banyaknya usia produktif, akhirnya banyak sekali produksi suatu barang yang akan pemerintah ekspor yang bisa mendatangkan devisa untuk kita," tambah Ramlan.

Lebih lanjut, Ramlan menyebut, di tahun 2045 diperkirakan Indonesia akan memasuki era emas, Dimana Indonesia menjadi salah satu 4 negara besar dalam hal kemajuan ekonomi.

"Karena Indonesia memiliki kekayaan seperti, batu bara, kayu maupun kelapa sawit yang hanya ada dimiliki di Indonesia tidak ada di negara lain," ungkapnya.

Ia berharap dengan dilucuncurkannya DASHAT di kampung keluarga berkualitas ini sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) HSU, Anisah Rasyidah mengatakan, sasaran program DASHAT ini, ibu hamil, ibu menyusui, batita, balita dan calon pengantin.

"Hari ini kita langsung mendengarkan penyuluhan dari Dinas Kesehatan, masalah bagaimana cara menyajikan gizi seimbang yang diolah bahan-bahan makanan dari sekitar," pungkasnya. (Diskominfosandi/ricky/aspani)