Kamis, 24 April 2025 4:2:7

Padi Organik Bersertifikat Bernilai Ekonomi Tinggi

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 24 November 2022 | 16:00 WIB - Redaktur: Tobari - 174


Ngemplak, InfoPublik – Kelompok Tani Mekar, Dusun Ngalian, Kalurahan Widodomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, mewujudkan jerih payah dan upayanya dengan menuai panen raya padi organik.

Ditandai dengan serangkaian tradisi wiwitan dan pemotongan padi oleh pejabat terkait dan sejumlah kelompok tani Padukuhan Ngalian dan dilanjutkan penyerahan sertifikat organik, Rabu (23/11/2022).

Kelompok Tani Mekar menyatakan terus mewujudkan komitmennya untuk dapat terus berinovasi dalam kemandirian produksi pertanian secara organik dan berkelanjutan.

Minto Hartono, koordinator Internal Control System (ICS) yang juga anggota kelompok tani, mengungkapkan bahwa dengan menerapkan pertanian secara organik ini sungguh dapat dirasakan manfaat dan hasil panen yang diperoleh juga sangat memuaskan.

Dari lokasi lahan seluas 2 hektar ini diperoleh hasil panen 17,6 ton gabah padi organik varitas standar wangi.

Ditambah lagi harga dari padi organik ini nilainya sangat tinggi dibandingkan padi konvensional dengan selisih harga hampir dua ribu rupiah per kilogramnya.

“Pupuk organik yang digunakan semuanya diproduksi secara mandiri dengan memanfaatkan aplikasi Asam Humat yang memacu pertumbuhan mikroba pengurai di sawah,” kata Minto menjelaskan bagaimana perlakuan penanaman padi organik di bawah koordinasinya.

Semua hasil pertanian organik ini dibranding dalam produk bernama Klepon yang merupakan akronim dari Kelompok Bertani Pangan Organik Ngalian.

Andi Nawa Candra, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, menyambut gembira panen padi organik ini dengan sekaligus juga diperolehnya sertifikat organik bagi Kelompok Tani Mekar.

Sertifikat dengan No: 446-LSPr-092-IDN-09-22 yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman ini membuktikan bahwa padi organik yang dihasilkan memiliki mutu yang telah terstandardisasi.

Penanaman dan perlakuan secara organik ternyata bisa menjadi solusi menjawab tantangan tentang ketahanan pangan baik ditinjau dari ketersediaan pangan dan keamanan pangan.

"Ke depan sertifikasi ini harus bisa dipertahankan dan ditingkatkan dari sertifikasi nasional menjadi tersertifikasi internasional dengan menguatkan unit pengolahan pupuk organik (UPPO) dan Biosaka,” ujar Andi.

Dalam kesempatan yang sama Suparmono, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman menyampaikan pesan agar masyarakat petani mendukung upaya untuk mempertahankan lahan pangan berkelanjutan.

Sebagai langkah mendasar mempertahankan kawasan pertanian dalam menjamin ketersediaan pangan di Kabupaten Sleman.

Suparmono menyatakan sektor pertanian itu harus menjanjikan dan bernilai ekonomi tinggi yang menyejahterakan petani sehingga tidak kalah geliat ekonominya dengan sektor lain.

Dengan demikian lahan pertanian bisa dipertahankan dan tidak beralih fungsi.

“Inovasi serta kreativitas petani menjadi sangat penting dilakukan, seperti halnya kelompok tani yang ada di Ngalian ini, bisa memanfaatkan lahan seoptimal mungkin melalui teknologi pertanian dengan cara organik yang sangat menguntungkan secara ekonomi dengan mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan,” ungkap Suparmono.

Selain itu Suparmono juga menghimbau kelompok tani yang ada di Kabupaten Sleman untuk mereplikasi keberhasilan pertanian organik yang tersertifikasi seperti halnya kelompok tani di Ngalian ini.

Peran Lurah pun disebutnya sangat penting dalam memperkuat semangat petaninya untuk meningkatkan hasil pertanian secara organik.

Hal ini harus terus diupayakan dengan kolaborasi kelompok-kelompok tani dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Adapun Suharsono, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY menekankan pentingnya mengkaji serta mengevaluasi dampak peningkatan nilai ekonomi dari penerapan pertanian organik bagi petani.

Harapannya hal positif yang dirasakan oleh petani menjadi sebuah motivasi yang terus bisa ditingkatkan untuk lebih mengoptimalkan dan memajukan produksi hasil pertaniannya.

“Sosialisasikan serta sebarluaskan keberhasilan yang telah dicapai oleh kelompok tani Mekar Dusun Ngalian ini, melalui media sosial yang ada, sehingga memacu petani lain untuk tumbuh dan maju bersama,” katanya. (Nuradi-KIM Ngemplak/toeb)