:
Oleh MC KAB SANGGAU, Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 155
Sanggau, InfoPublik - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau, Joni Irwanto membuka secara resmi Acara Training For Trainer Pengguna Aplikasi TIMBY (This Is My Backyard) yang diselenggarakan oleh Yayasan TITIAN LESTARI. Kegiatan bertempat di Hotel Meldy Sanggau, Selasa (18/10/2022)
Dalam sambutannya Edy Gustriansyah selaku Program Manager Yayasan TITIAN LESTARI mengatakan bahwa Yayasan TITIAN LESTARI menggunakan dan menyebarluaskan Aplikasi Timby, berupa seperangkat alat yang saling terhubung yang dikembangkan untuk membantu dalam melaporkan, menyelidiki dan berbagi informasi tentang masalah yang kompleks dan sensitive dengan cara yang aman dan efisien.
“Melalui Aplikasi TIMBY diharapkan kepada masyarakat dapat berperan aktif untuk melaporkan setiap kejadian yang berpotensi atau sudah mengancam kelestarian lingkungan hidup yang terjadi disekitar wilayahnya. Sehingga bisa secara cepat ditanggapi dan diambil tindakan oleh instansi terkait,” ujarnya.
“Eksistensi pemantauan masyarakat memiliki peran penting bagi perkembangan organisasi pelaksana dan konservasi lingkungan menuju arah yang lebih baik, Peran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan sumber daya alam sangatlah penting,” lanjut Edy Gustriansyah.
Pada program tersebut, Titian Lestari akan bekerja di 15 Desa dalam 3 Kabupaten yaitu Sanggau dan Ketapang ( Kalimantan Barat) dan Kotawaringin Barat (Kalimantan Tengah). Yayasan TITIAN LESTARI akan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memantau dan melaporkan potensi atau kejadian yang mengancam kelestarian lingkungan hidup.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau Joni Irwanto, dalam sambutan dan paparannya menyampaikan Pelayanan Publik dan Demokrasi.
“Di Indonesia paradigma lama, Pelayanan Publik (Yanlik), memposisikan Pemerintah sebagai penguasa yang hanya memberikan arahan atau perintah, bukan berfungsi sebagai pemberi pelayanan, tetapi kini, pelayanan publik telah menjadi arus utama dan bagian gelombang peradaban dunia. Penyelenggara Pelayanan publik telah dituntut untuk selalu menghormati hak-hak asasi rakyat, dan kemudian juga tanggap untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang sejalan dengan Asas Demokrasi, yaitu: Transparansi – Akuntabilitas – Partisipasi,” jelasnya.
“Oleh karena itu, dalam tata kehidupan terkini, di suatu era transisi dengan masyarakat/publik yang menciptakan kehidupan yang lebih Demokratik, maka fungsi pemberian pelayanan publik akan menjadi tuntutan. Adapun Aplikasi TIMBY terintegrasi dengan Aplikasi SP4N-LAPOR,” ujar Joni Irwanto.
Adapun beberapa dasar Hukum Pelayanan Publik yaitu :
Pada kesempatan tersebut juga, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau, Joni Irwanto menjelaskan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) yang berbasis digital online dengan menggunakan aplikasi SP4N-LAPOR!
“Pengaduan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam mengawasi penyelenggara layanan publik dengan memberikan saran, koreksi, atau kritikan, agar layanan publik menjadi lebih baik.” ujarnya.
“Banyaknya pengaduan, layanan publik akan lebih baik.” Mengapa laporan harus dikelola??? Untuk memberikan jaminan kepastian, bahwa laporan akan ditindaklanjuti, sarana perlindungan dan kesempatan bagi penyelenggara layanan publik untuk memberikan klarifikasi atau jawaban (penjelasan), menjadi sebuah “hadiah” yang sangat berharga untuk melakukan perbaikan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi secara berjenjang yang lebih beranggung jawab terhadap terwujudnya layanan publik yang lebih baik.” jelas Joni Irwanto.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Titian Lestari yang telah menyelenggarakan kegiatan Training For Trainer ini untuk mengangkat harkat dan martabat Sumber Daya Manusia (SDM).
Pada kegiatan tersebut dihadiri peserta dari Bappeda Kabupaten Sanggau, KPH Sanggau Timur, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau, ELPAGAR, masyarakat Desa Majel, Desa Idas, Desa Bantai, Desa Tanggung, dan Desa Pisang.