Harimau Terkam Ternak Warga Koto Tinggi, Warga IV Koto Diminta Waspada

:


Oleh MC KAB AGAM, Jumat, 7 Oktober 2022 | 17:58 WIB - Redaktur: Tobari - 346


Agam, InfoPublik - Harimau hutan yang masuk ke perkampungan penduduk di wilayah Jorong Koto Tinggi, Nagari Koto Tuo, Jumat (7/10/2022) mulai meresahkan warga.

Pasalnya, informasi yang diperoleh, aksi harimau yang diduga berjumlah 3 ekor itu, mulai menerkam ternak warga di Koto Tinggi.

Pemerintah Kecamatan IV Koto yang mendapat laporan adanya ternak anjing milik warga yang diterkam harimau Jumat, (7/10/2022) langsung meninjau ke lokasi dan memantau jejak sang raja hutan itu bersama tim gabungan dari Polsek IV Koto, pemerintah nagari dan jajaran lain.

Terkait dengan kondisi tersebut, menurut Netty Hando, Kasi Trantib Kecamatan IV Koto, meminta warga Kecamatan IV Koto, khususnya di wilayah Jorong Koto Tinggi, Nagari Koto Tuo dan kawasan Jorong Koto Hilalang, Nagari Balingka diminta waspada.

Pasalnya, sesuai laporan yang masuk ke pemerintahan kecamatan dan nagari, ditemukan adanya jejak kaki harimau kawasan hutan di wilayah itu. Kuat dugaan, jejak kaki yang ditemukan berasal dari 3 ekor harimau yang berkeliaran di perkampungan warga.

Lebih lanjut, Netty Hando, menyebutkan penemuan jejak kaki harimau yang ditemukan di kawasan hutan dan perkebunan warga itu, ditengarai terlihat di sepanjang kawasan Jorong Koto Tinggi, Nagari Koto Tuo yang berbatasan dengan Jorong Koto Hilalang, Nagari Balingka.

Disebutkan Netty Hando, hasil penelusuran pihaknya bersama personil kepolisian, pemerintah nagari dan warga setempat, jejak kaki harimau dengan ukuran beragam, dan 1 titik terlihat berukuran besar, tidak hanya terlihat di kawasan kebun warga, juga terlihat di pematang sawat dan dilaporkan ada ternak anjing warga yang diterkam.

“ Kami sudah melaporkan hal itu pada pihak BKSDA Agam dan hal itu sudah mendapat perhatian untuk penanganan lebih lanjut, terutama mengantisipasi dampak yang berpotensi dialami warga, “ kata Netty Hando.

Pemerintah Kecamatan IV Koto, menghimbau masyarakat yang memiliki lahan perkebunan di kawasan itu juga membatasi aktivitas di kebun dan ladang dari pukul 07.00-16.00 WIB, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, dan segera menginformasikan jika melihat keberadaan harimau itu. (MC Agam/toeb)