:
Oleh MC KOTA MALANG, Kamis, 6 Oktober 2022 | 19:16 WIB - Redaktur: Tobari - 216
Malang, InfoPublik - Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, hingga 5 Oktober 2020 capaian vaksin kelompok lanjut usia (lansia) belum mencapai target 70 persen.
Untuk dosis pertama vaksinasi lansia masih mencapai 69,84 persen (58.048 orang), dosis kedua berada di angka 66,02 persen (54.872 orang), dan untuk vaksin ketiga berada di angka 36,73 persen (30.527 orang).
Padahal kelompok masyarakat lansia ini, sejak awal telah diprioritaskan untuk mendapat vaksin COVID-19.
Bukan tanpa alasan, masyarakat yang sudah berusia senja, di atas 60 tahun, lebih rentan terhadap paparan COVID-19 terlebih bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta. Kondisi fisik yang mulai melemah membuat lansia lebih sulit untuk melawan infeksi, termasuk COVID-19.
Dilansir dari laman resmi Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kemenkes RI, ada empat manfaat vaksinasi COVID-19, yakni merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penularan, mengurangi dampak berat dari virus, dan mencapai herd immunity.
Namun sayangnya, masih ada kelompok masyarakat yang masih enggan untuk divaksin, termasuk kelompok lansia yang capaiannya terbilang masih rendah dibandingkan dengan capaian vaksinasi pada kelompok umur lainnya.
Masih ada saja lansia yang belum mau divaksin dengan berbagai alasan. Ada yang karena merasa pandemi sudah mulai melandai, ada juga yang bilang karena dia tidak akan pergi kemana-mana sehingga tidak perlu vaksin.
"Ini yang menghambat capaian vaksin pada lansia,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Meifta Eti Winindar, Kamis (6/10/2022)
Hal lain yang kerap menjadi alasan rendahnya minat lansia untuk mendapat vaksin adalah lokasi sentra vaksinasi yang jauh, tidak ada pendamping, akses transportasi yang sulit, atau bahkan kurangnya dukungan dari keluarga.
Beberapa kasus ada keluarga lansia takut malah terpapar virus di sentra vaksinasi atau juga ada yang meragukan efektivitas vaksin pada lansia. Hal inilah yang kemudian menghambat para lansia untuk mengikuti vaksinasi.
Demi memenuhi target, Dinkes juga mengambil langkah solutif dengan bekerja sama dengan karang werda. “Kami melibatkan karang werda untuk melakukan komunikasi dan membantu mengerahkan lansia di wilayah masing-masing untuk mau divaksin atau diantar ke faskes sentra layanan vaksinasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mieftah mengungkapkan banyak kasus pada lansia yang menlewatkan penjadwalan vaksinasi lanjutan. Jadi ada yang sudah vaksin pertama atau kedua, ketika akan melakukan vaksin lanjutan ternyata tidak bisa karna sudah melebihi batas waktu.
"Jadi harus mulai dari dosis pertama lagi. Ini juga yang menyebabkan capaian vaksinasi pada lansia masih relatif stagnan,” terangnya.
Oleh karena itu, diharapkan para lansia dan keluarga lebih memperhatikan lagi penjadwalan untuk vaksin lanjutan. Dengan demikian, capaian vaksinasi lanjutan dapat meningkat dan juga agar para lansia tidak mengulang tahapan vaksinasi dari awal.
“Faskes di Kota Malang banyak yang menyediakan vaksin. Seperti yang ada di Polkesma yang dilakukan oleh teman-teman Iluna,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Iluna, Yolanda Evelyn mengungkapkan Iluna bersama dengan instansi terkait lainnya, telah melayani vaksinasi sejak tahun 2021.
“Kami ada dua sistem pendaftaran. Lewat link yang kami share di bio IG iluna_community, juga bisa langsung daftar di tempat. Kami melayani mulai pukul 09.00-14.00 WIB, Senin sampai Jumat,” ujarnya. (ari/ram/toeb)