Respon Dampak Kenaikan Harga BBM, TPID Sanggau Lakukan Pantauan Harga dan Stok

:


Oleh MC KAB SANGGAU, Jumat, 23 September 2022 | 14:52 WIB - Redaktur: Kusnadi - 185


Sanggau, InfoPublik - Pelaksanaan monitoring harga, ketersediaan bahan pangan pokok masyarakat dan barang penting lainnya dilaksanakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sanggau secara serentak di 3 Kecamatan yaitu Parindu, Sekayam dan Tayan Hilir, Kamis (22/9/2022).

Kecamatan Parindu di bawah koordinator Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Perikanan dan Hortikuktura Kabupaten Sanggau bersama anggota tim dari Dinas Perindagkop Kabupaten Sanggau, Dinas Kominfo Kabupaten Sanggau, Loka POM Sanggau, Forkopimcam Parindu melakukan monitoring ke pasar tradisional, toko sembako, pangkalan LPG dan SPBU.

Berdasarkan pantauan terdapat sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan sebagai imbas naiknya harga BBM yang berdampak pada tingginya ongkos angkut, akan tetapi beberapa komoditi masih terpantau stabil dikarenakan telah lebih dulu mengalami kenaikan sebelum naiknya harga BBM.

Komoditi telur terpantau dengan harga Rp1.800 - 2000/butir, relatif masih stabil dari harga sebelumnya. Bawang merah mengalami kenaikan dengan harga bervariasi mulai dari Rp40.000/kg - 60.000/kg dari sebelumnya mencapai Rp35.000/kg. Sejumlah komoditi sayuran masih relatif stabil hanya komoditi wortel dan tomat yang sedikit mengalami kenaikan.

Secara keseluruhan untuk ketersediaan pangan relatif aman. Dalam rangka keamanan pangan, TPID juga menemukan beberapa produk obat yang tidak memiliki ijin edar, dan obat keras. Terhadap produk dimaksud dilakukan pemusnahan langsung di tempat.

Peninjauan di pangkalan LPG 3 kg , stok relatif aman, namun harga eceran yang berlaku tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kondisi naiknya ongkos angkut, maka diperlukan penyesuaian terhadap regulasi penetapan HET LPG 3 kg ini.

Stok BBM di SPBU relatif aman. Kecuali jenis BBM solar yang diakui masih dirasakan kekurangan. Sejumlah antrian kendaraan tidak dapat dielakkan. Persoalan pendistribusian jenis BBM subsidi masih menjadi hal yang dinanti solusinya bagi para pihak. Upaya menjangkau komoditi sampai ke masyarakat pelosok menjadi tujuan tentunya dengan payung regulasi yang menjadi solusi dan memberikan rasa aman. (MC Kab. Sanggau)