:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 19 Juli 2022 | 06:48 WIB - Redaktur: Tobari - 391
Subulussalam, InfoPublik - Walikota Subulussalam H. Affan Alfian membuka rembug Stunting Kota Subulussalam Tahun 2022 bertempat di Aula Serbaguna Pendopo Walikota, senin (18/7/2022).
Sejumlah Kepala Kampong Lokus Stunting, Para Kepala Puskesmas dalam Kota Subulussalam serta Kepala SKPK terkait mengikuti acara rembug stunting sejak pembukaan hingga akhir kegiatan.
Walikota Subulussalam H. Affan Alfian dalam kata sambutannya mengatakan dalam rangka mewujudkan visi Kota Subulussalam sejahtera dan Islami, Pemerintah Kota Subulussalam terus melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah- masalah yang terjadi di masyarakat yang salah satunya adalah masalah stunting, pungkasnya.
Dikatakannya, pada tahun 2021 berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia bahwa angka pre-valensi stunting Kota Subulussalam masih berada pada kategori tinggi yaitu 41,8% bahkan angka ini berada di atas angka stunting Provinsi Aceh 33,2% dan nasional dengan angka 24,4%.
Sehingga Kota Subulussalam masih menjadi lokasi fokus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai salah satu Kabupaten Kota prioritas pencegahan dan penurunan stunting, ucapnya.
Menurutnya, harus ada komitmen bersama agar bisa segera menurunkan angka stunting di tahun 2023 sebesar 13,02%.
Untuk itu Pemerintah Kota Subulussalam telah menerbitkan Peraturan Walikota Subulussalam Nomor 16.A Tahun 2019 tentang penyelenggaraan penanggulangan bawah lima tahun pendek dan sangat pendek atau stunting.
Juga telah dibentuk tim percepatan penurunan stunting Kota Subulussalam yang diharapkan dengan adanya tim ini bisa memudahkan untuk saling berkoordinasi dan bersinergi bersama dengan tim percepatan penurunan stunting di tingkat Kecamatan maupun di tingkat Kampong, ujarnya.
Lebih lanjut ia katakan progres penurunan stunting pada 22 Kampong yang menjadi lokasi fokus penanganan stunting tahun ini menggambarkan bahwa program percepatan penurunan stunting telah berjalan dengan baik.
Meskipun belum maksimal dikarenakan sebagian besar anggaran masih fokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19, imbuhnya.
Kita juga memahami bahwa pelaksanaan beberapa program pada 3 tahun terakhir ini terpengaruh oleh pandemi, terutama kegiatan layanan yang memerlukan interaksi langsung dengan masyarakat.
Hal ini tentu saja berdampak bagi pelaksanaan percepatan penurunan stunting bahkan anggaran yang tadinya sudah dialokasikan untuk penanganan stunting harus di re-focusing untuk penanganan Covid-19.
Untuk itu, strategi dan rencana program Tahun 2023 harus siapkan pada 35 lokus baru dengan tidak meninggalkan lokus lama yang terus berupaya mencegah dan mempercepat penurunan stunting.
Semoga 8 aksi integrasi penurunan stunting ini dapat berjalan baik dan mempercepat penurunan angka stunting tidak hanya di wilayah lokus tetapi berangsur-angsur pada seluruh kampong yang ada, tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Subulussalam H. Affan Alfian membacakan Komitmen Kepala Daerah dalam pelaksanaan percepatan pencegahan stunting di Kota Subulussalam dan melakukan penandatangan bersama stakeholder.
Penandatanganan diawali Walikota Subulussalam H. Affan Alfian, Wakil Walikota Drs. Salmaza, MAP, Ketua DPRK Ade Fadly Pranata, Ketua TP PKK Kota Hj. Mariani Harahap, Kepala Dinas Kesehatan Munawarah dilanjutkan perwakilan SKPK lain, Camat dan Kepala Kampong.
Sebagai narasumber dalam rembug stunting adalah TA LGCB ASR Ditjen Bina Bangsa Kemendagri Rizal Effendi, Kepala Dinkes Munawarah, Kepala DPMK Irwan Faisal, Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial dan Keistimewaan Aceh Fauzi mewakili Kepala Bappeda. (MC Kota Subulussalam/toeb)