:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Minggu, 10 Juli 2022 | 08:13 WIB - Redaktur: Tobari - 259
Takengon, InfoPublik - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah menurunkan Tim Kesehatan Hewan ke berbagai titik penjualan daging dan tempat pemotongan hewan, serta lokasi pemotongan hewan qurban di daerah tersebut.
Untuk memastikan semua daging yang dijual pada hari meugang (menjelang Idul Adha) dan hewan ternak qurban yang dipotong pada saat hari raya Iduladha.
Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian, Ir. Nasrun Liwanza, MM, bersama Kabid. Peternakan, drh. Hulfah, MP dan analis peternakan, drh. Isma Zumadillah, beranggotakan petugas kesehatan hewan dan medik veteriner, Sabtu (9/7/2022) melakukan pemeriksaan dan pengawasan ternak layak potong (kier master) di beberapa titik tempat pemotongan hewan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh ternak yang dipotong untuk keperluan meugang, benar-benar sehat dan tidak terjangkit penyakit berbahaya.
Sementara itu, pemeriksaan dan pengawasan penjualan daging dilakukan di beberapa lokasi diantaranya di kecamatan Lut Tawar, Bebesen dan Silih Nara yang menjadi sentra penjualan daging meugang.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Dinas Pertanian ini meliputi pemeriksaan karkas, daging dan jeroan, untuk menjamin bahwa semua bagian hewan yang dijual tersebut aman dan layak dikonsumsi.
Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk mencegah penjualan daging dan produk ternak lainnya yang berasal dari ternak sakit.
Salah satu fokus pemeriksaan adalah memastikan bahwa daging dan jeroan yang dijual, tidak mengandung penyakit cacing hati (faciola hepatica).
Namun dari seluruh sampel daging yang diperiksa, petugas tidak menemukan adanya daging yang mengandung penyakit tersebut.
Nasrun dan timnya juga melakukan pemantauan harga daging meugang yang rata-rata dijual dengan harga Rp160 sampai Rp170.000 per kilogramnya, atau naik Rp10 sampai Rp20.000 dari harga normal.
Selain melakukan pemeriksaan dan pengawasan di tempat pemotongan ternak dan tempat penjualan daging, Nasrun juga menurunkan petugas kesehatan hewan dan medik veteriner untuk memeriksa kesehatan ternak yang akan dipotong untuk qurban di semua wilayah kabupaten Aceh Tengah.
Sejauh ini, menurut Nasrun belum ada laporan hewan qurban yang ditengarai terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit berbahaya lainnya.
Secara umum, dari hasil pantauan tim hari ini, tidak ditemukan ternak yang ditengarai sakit, baik yang dipotong pada saat meugang maupun yang akan dipotong untuk qurban.
"Dapat kami informasikan juga bahwa daging yang dijual di wilayah Aceh Tengah, kami pastikan sehat dan aman untuk dikonsumsi," jelas Nasrun.
Terkait dengan upaya pecegahan PMK, pihaknya bekerjasama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya, juga sudah mendirikan pos ceck point di beberapa titik perbatasan kabupaten untuk mengawasi masuknya ternak dari luar daerah. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah/toeb)