:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Sabtu, 9 Juli 2022 | 15:58 WIB - Redaktur: Juli - 317
Takengon, InfoPublik - Untuk memastikan bahwa di wilayah Aceh Tengah bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Nurrochman Nulhakim, SIK bersama jajarannya, didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Nsrun Liwanza, meninjau komplek peternakan sapi perah R3M di Kampung Buntul Pediwi, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Jumat (8/7/2022).
Kedatangan Kapolres dan Kadistan ke peternakan sapi perah milik Sukarman ini, selain untuk memastikan kesehatan ternak sapi yang dipelihara di tempat itu, sekaligus juga untuk melakukan pencegahan penyebaran PMK melalui penyemprotan disinfektan di sekitar kandang.
Kapolres Nurrochman dalam kujungan tersebut mengatakan bahwa upaya pencegahan PMK juga merupakan bagian dari tugas jajaran kepolisian, karena PMK sudah mewabah secara nasional dan perlu upaya terpadu dari semua pihak untuk pencegahan dan pengendaliannya.
"Mengingat bahwa penyebaran PMK berdampak sangat luas terhadap perekonomian masyarakat, ketahanan pangan dan stabilitas keamamanan, maka kami bersama jajaran instansi terkait juga ditugaskan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian," kata Kapolres.
Usai melihat kondisi semua ternak sapi perah yang ada di komplek peternakan R3M tersebut, Kapolres Aceh Tengah ini memastikan bahwa semua ternak yang dipelihara ditempat itu dalam kondisi sehat dan tidak ada gejala terserang PMK.
Meski demikian, Kapolres meminta untuk tetap dilakukan upaya-upaya pencegahan, di antaranya dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang, serta pemeriksaan kesehatan ternak secara berkala.
Kepala Dinas Pertanian, Nasrun Liwanza menjelaskan kepada Kapolres bahwa pemilik peternakan tersebut merupakan petugas kesehatan ternak senior yang berpengalaman puluhan tahun memelihara dan merawat ternak.
"Pak Sukarman ini seorang petugas kesehatan hewan senior yang sudah sangat berpengalaman, wajar kalau ternak yang dipeliharanya selalu terjaga kesehatannya," ungkap Nasrun.
Sementara itu, sang pemilik peternakan, Sukarman menjelaskan bahwa dirinya selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap ternak peliharaannya, karena sistem pemeliharaan ternak yang dilakukannya selama ini, selalu dicontoh oleh masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Sukarman menyampaikan, komplek peternakan sapi perahnya ini sering dijadikan tempat penelitian, magang dan belajar bagi para mahasiswa dan siswa SMK PP serta para peternak pemula. Untuk itu Sukarman selalu menjaga pola dan sistem pemeliharaan ternaknya agar ternak peliharaannya selalu sehat dan produktif.
Peternakan sapi perah R3M merupakan satu-satunya peternakan sapi perah di Aceh Tengah yang sangat berhasil. Setiap hari, peternakan ini mampu menghasilkan puluhan liter susu segar yang banyak diminati oleh warga di dataran tinggi Gayo ini. Beberapa hotel di Takengon, merupakan pelanggan tetap susu segar hasil produksi peternakan milik Sukarman ini.
Usai melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar kandang, rombongan Kapolres Aceh Tengah juga berkesempatan mencicipi nikmatnya susu segar hasil produksi peternakan R3M ini.
"Ini contoh kreativitas produktif yang perlu ditiru oleh masyarakat, kalau dikelola dengan baik, bisa menjadi potensi ekonomi yang menjanjikan, susu segar punya potensi pasar yang sangat baik, Pak Kadis juga perlu mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan peternakan seperti ini," pungkas Kapolres. (Fathan Muhamnad Taufiq/MC Aceh Tengah)