:
Oleh MC KOTA SOLOK, Jumat, 1 Juli 2022 | 20:08 WIB - Redaktur: Kusnadi - 292
Solok, InfoPublik – Dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kota Solok, Dinas Kesehatan mengadakan orientasi kelas ibu hamil dan ibu Balita bagi tenaga kesehatan di Kota Solok di aula Hotel Taufina, Kamis (30/6).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Asprieni, S.SiT, MKM, Dokter Spesialis Kebidanan, dr. Ahmad Shafiq Nizar, Sp.OG, Dokter Spesialis Anak, dr. I.G.M. Afridoni Araditha, Sp.A.
Kabid Kesmas, Ns. Hartini, S.Kep, M.Biomed dalam pembukaan orientasi menyampaikan ucapan terimakasih kepada narasumber yang telah hadir dalam kegiatan orientasi kelas ibu hamil dan Balita.
“Semoga dengan adanya orientasi kelas ibu hamil dan ibu Balita di Kota Solok, bisa memperkecil kejadian angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” tutur Hartini.
Narasumber Dinkes Provinsi Sumatera Barat, Asfriyeni, SST, MKM sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan kelas ibu. Baik kelas ibu hamil maupun Balita sehingga pelaksanaanya dapat memenuhi indikator standar sebagaimana mestinya.
Selanjutnya diteruskan oleh dr. Ahmad Shafiq Nizar. Sp.OG mengenai bagaimana ibu hamil dapat mengetahui terhadap tanda-tanda bahaya selama hamil serta tindak lanjutnya mendeteksi dini untuk mengetahui komplikasi penyakit terhadap ibu hamil.
Materi terakhir disampaikan oleh Dokter spesialis anak dr. I.G.M Afridoni Araditha, Sp.A mengenai pertumbuhan dan perkembangan Balita.
Kegiatan ini ditutup oleh Kabid Kesmas Ns.Hartini, S.Kep, M.Biomed dan didapatkan hasil pertemuan yang segera akan disampaikan ke Kepala Puskesmas se-Kota Solok. Di antaranya Bidang Koordinasi segera melakukan mapping SDM yang telah dilatih Kelas Ibu dan Balita. Selanjutnya melakukan Kalakarya serta peningkatan sarana dan prasarana pelaksanaan kelas Ibu.
Kemudian, melaksanakan kelas Ibu sesuai standar, dan mengikutkan kader pada setiap kelas ibu. Seterusnya dilaksanakan Kelas Ibu Balita yang melibatkan dua orang petugas, satu petugas untuk kelas Ibu Balita dan satu petugas untuk SDIDTK (stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang) untuk memantau tumbuh kembang anak mulai dari umur 0 bulan sampai 72 bulan dan umur 0 sampai 24 bulan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali, serta suami dilibatkan pada pertemuan ketiga yaitu materi tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
“Kelas Ibu terintegrasi melibatkan program gizi dengan pemberian pemberian makanan tambahan (PMT) pangan lokal. Jika Ibu Hamil kekurangan energy kronis menjadi PMT pemulihan. Laporan pelaksanaan kelas ibu disampaikan ke Kepala Puskesmas untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan,” terang Kabid Kesmas. (MC-KotaSolok)