:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Jumat, 13 Mei 2022 | 11:19 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 202
Takengon, InfoPublik - Meskipun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah mulai mewabah di salah satu kabupaten di Aceh, namun sampai saat ini, gejala penyakit ini belum ditemukan di wilayah kabupaten Aceh Tengah.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Nasrun Liwanza dalam pertemuan koordinasi lintas sektoral, Kamis (12/5/2022) di ruang kerjanya.
"Berdasarkan inventarisasi dan investigasi petugas kami, sampai saat ini belum ada laporan terjadinya kasus penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi di daerah kita,"ujarnya.
Namun demikian, pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan, bukan hanya melibatkan petugas peternakan saja, dan juga menggandeng stake holder lintas sektoral.
"Sebagai langkah antisipatif, kami terus memperkuat koordinasi lintas sektoral untuk melakukan pemantauan, termasuk pengawasan ternak yang masuk dari daerah lain, kita harus tetap waspada terhadap peluang terjadinya penularan penyakit ini,"imbuhnya.
Dalam rapat koordinasi lintas sektoral hari ini, hadir instansi terkait seperti Polres Aceh Tengah, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Petugas Kesehatan Hewan dan Medik Veteriner, dan pihak terkait lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, secara khusus, Nasrun juga meminta bantuan Dinas Kominfo untuk ikut membantu sosialisasi dan diseminasi informasi terkait upaya pencegahan PMK di Dataran Tinggi Gayo ini.
"Kepada semua pihak kami mohon partisipasinya dalam upaya pencegahan PMK di daerah kita, kami juga mohon bantuan Dinas Kominfo untuk membantu sosialisasi dan penyebar luasan informasi terkait pencegahan penyakit yang sudah mulai mewabah di berbagai daerah ini melalui berbagai media yang dikelola oleh Dinas Kominfo"pintanya.
Kepala Dinas Kominfo, Khairuddin menyatakan kesiapannya untuk melakukan sosialisasi dan diseminasi informasi terkait upaya pencegehan penyebaran PMK di wilayah kabupaten Aceh Tengah.
"Insya Allah, melalui berbagai media yang kami kelola baik media online (website dan portal pemerintah), media sosial maupun media luar ruangan seperti baliho, running text, videotron dan lain-lainnya, kami akan terus berperan aktif melakukan sosialisasi dan diseminasi informasi sebagai salah satu bentuk antisipasi penyebaran PMK di daerah ini,"tambahnya. (Fathan Muhammad Taufiq)