:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Selasa, 26 April 2022 | 11:35 WIB - Redaktur: Juli - 252
Takengon, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mendukung sepenuhnya upaya menurunkan angka Stunting pada 2022 ini.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar ketika menerima kunjungan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Aceh, Sahidal Kastri, Senin (25/4/2022) di ruang kerja Bupati Aceh Tengah.
Kunjungan Perwakilan BKKBN Aceh tersebut dalam rangka, menyerahkan Data PK-21 BKKBN Aceh, sekaligus sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RANPASTI) dan Aplikasi Sistem Monitoring Keluarga Berisiko Stunting (SEMOGA BERES) untuk mendukung program penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam pertemuan dengan Perwakilan BKKBN Aceh sekaligus koordinasi Tim Penanggulangan dan Penanganan Stunting (TPPS) Aceh Tengah tersebut, Shabela Abubakar mengatakan, pemerintah tidak akan berhasil menjalankan programnya, termasuk dalam hal mengupayakan penurunan angka stunting ini, jika tidak didukung oleh peran serta semua komponen masyarakat.
"Dengan komitmen dari seluruh pihak yang berkaitan dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, serta dukungan data objektif yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, up to date dan relevan, dipastikan program kegiatan yang telah dirancang akan dapat terealisasi dengan baik," ungkap Shabela.
Hal tersebut menurut Shabela harus menjadi fokus bersama, baik pemerintah kabupaten, kecamatan dan Kampung, individu, komunitas, LSM maupun lembaga serta pihak swasta untuk terus bersinergi bersama dan bersatu dalam upaya penurunan dan penanggulangan stunting di Aceh Tengah.
"Kepada para camat, tingkatkan kapasitas dan pemahaman terkait konteks ini, upayakan untuk dapat memfasilitasi, dan mengoordinasikan kampung di wilayahnya, pastikan kegiatan penurunan dan pencegahan stunitng di tingkat kampung dapat berjalan dengan baik" pesan Shabela.
Dia juga meminta agar disajikan data pembanding, di mana Aceh Tengah saat ini berada pada angka 24,4 persen, masih di atas rata-rata Nasional. "Ini merupakan tantangan untuk Aceh Tengah agar semakin baik lagi dalam menangani stunting, dengan koordinasi dan memperkuat tim dan keikutsertaan kader yang telah ada di 295 Kampung yang ada di Aceh Tengah, Insya allah itu akan bisa kita capai," tutupnya.
Pertemuan dengan Perwakilan BKKBN Aceh ini diikuti oleh Kepala Bappeda Aceh Tengah, Kepala Dinas KBP3A, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pangan, Kepala PUPR, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kominfo serta para Camat dalam Kabupaten Aceh Tengah.
Sementara itu, Kepala BKKBN Aceh Sahidal Kastri, dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa angka stunting dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, untuk Tingkat Nasional berada diangka 24,04 persen sementara Provinsi Aceh berada di angka 33,2 persen dan untuk Kabupaten Aceh Tengah sendiri berada pada 24,4 persen.
Berdasarkan Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Aceh merupakan salah satu dari 12 Provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air pada 2022, status ini disematkan untuk wilayah yang memiliki prevalensi stunting di atas kisaran 30% sehingga masuk sebagai kategori provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tinggi. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)