:
Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu, 20 April 2022 | 17:27 WIB - Redaktur: Kusnadi - 122
Mentawai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai menyambut baik dan antusias kedatangan traveler pecinta alam, budaya, dan kehidupan di Bumi Sikerei melalui welcome ceremony beberapa waktu lalu di Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara.
Kedatangan traveler tersebut dalam misi West Sumatera internasional yacht rally 2022 selama beberapa hari di Kepulauan Mentawai dan beberapa bulan di Sumatera.
Traveler tersebut diantaranya berasal dari benua Amerika, Eropa, Australia, dan Asia. Even ini menjadi momen untuk mempromosikan wisata Bumi Sikerei di mata dunia.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake menyampaikan rasa terimakasih kepada Yacht organizer, Raymond Timotius Lesmana dan juga traveler atas kunjungannya ke Mentawai.
"Ini pertama kali di Mentawai. Kita mengundang ke depannya, para traveler datang kembali berkunjung ke Mentawai maupun untuk berinvestasi di sektor pariwisata,"ujar Korta di pelabuhan Tuapejat beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya, Korta memperkenalkan bahwa Mentawai memiliki 99 pulau, namun hanya 4 pulau besar yang berpenghuni. Kemudian, Pemerintah mendorong pengembangan Industri pariwisata karena potensi alam sebagai daerah Kepulauan dan dikenal memiliki spot surfing terbaik kedua di dunia.
Selain itu, Pulau Siberut 50% wilayahnya dimasukkan kategori oleh UNESCO sebagai biodiversity. Siberut juga merupakan asal usul masyarakat Mentawai yang masih kental budayanya. Meski demikian, seluruh pulau memiliki potensi pariwisata yang bagus.
Mentawai juga dikenal dengan tato tertua di dunia. Terkait kondisi Covid-19, Mentawai merupakan Kabupaten paling minim kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Provinsi Sumbar, yakni hanya 5 orang yang meninggal dunia karena penyakit bawaan.
"Traveler ini juga berkunjung ke Pulau Siberut. Mereka akan keliling mengunjungi daerah melihat kehidupan. Mereka juga menyelam, memancing, surfing, dan lainnya,"ujar Korta.
Selanjutnya, Ia berharap ke depan hadir Pelabuhan atau dermaga khusus untuk kapal pesiar bagi para traveler agar bisa parkir.
Ia menambahkan, tantangan bagi Pemerintah bahwa selama ini hanya ada pelabuhan untuk kapal penumpang, tidak ada dermaga untuk kapal pribadi. Sehingga perlu membangun infrastruktur tersebut agar kapal mereka bisa bersandar. Begitupun di kampung-kampung.
Berikutnya, masyarakat belum tersistematis terkait tempat tinggal traveler yang ingin berbaur dengan kehidupan masyarakat setempat. Kemudian, perlu sinergitas Sumber daya manusia untuk mengeksplore lebih terkait potensi Mentawai yang bisa mereka nikmati lagi. Semakin lama mereka berkunjung maka akan semakin baik untuk perekonomian masyarakat.(KS)