Asisten Pemerintahan mengakui pada perayaan Idulfitri tahun lalu, semua serba keterbatasan, dan itu disebabkan masih merebaknya pandemi COVID-19.
"Tahun lalu, karena COVID-19, ada keterbatasan. Tahun ini, melihat situasi dan kondisi COVID-19 sudah mulai membaik, dan level 1, tokoh-tokoh agama dan masyarakat ada kerinduan, ada aktivitas seperti masa-masa normal, seperti Salat Id di lapangan, tidak di masjid," terang Asisten Pemerintahan.
Maka dari itu, lanjutnya, untuk Salat Idulfitri tahun ini, Pemkab Deli Serdang membolehkan pelaksanaannya di lapangan.
"Salat Idulfitri dilaksanakan di lapangan, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat," tandas Asisten Pemerintahan.
Untuk persoalan takbiran, sambung dia, para tokoh agama dan masyarakat, sepakat tidak dilaksanakan secara pawai, tapi di dalam masjid. Khusus di ibu kota kabupaten, ada (takbiran) sentral dilaksanakan di Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarshah.
"Begitu pula dengan pelaksanaan Nuzulul Quran, dilaksanakan di Masjid Agung, dengan membatasi kegiatan sekaligus buka puasa bersama," paparnya.
Hadir Ketua MUI Deli Serdang Kyai Amir Panatagama, Kadis Kominfostan Miska Gewasari, Sekretaris Dinas Budporapar, Suriadi, Sekretaris Dinas Perhubungan Taufik Israd Harahap, Kabag Kesra Setdakab Mukti Ali Harahap, Kabag Prokopim Setdakab M. Ari Mulyawan Simatupang, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dani Rejeki, Ketua PD DMI Deli Serdang, Ketua PD Al Washliyah Deli Serdang Muhammad Soleh, Ketua BKPRMI Deli Serdang Jailani Dalimunthe.
Perwakilan Kemenag Deli Serdang H. Sutan Sharir MA,Camat Lubuk Pakam Danang Purnama Yuda, perwakilan PCNU Deli Serdang Ruben Purba serta perwakilan OPD terkait ormas islam lainnya.