Orangtua Jangan Malu Sekolahkan Anak di SLB

:


Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 23 Februari 2022 | 05:29 WIB - Redaktur: Kusnadi - 302


Banda Aceh, InfoPublik – Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Provinsi Aceh, Yossi Novianti, meminta kepada para orangtua yang memiliki anak dengan keterbatasan fisik, psikis maupun akademik agar tidak malu untuk menyekolahkan anaknya di SLB. 

“Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan, termasuk anak – anak yang memiliki keterbatasan,” ujar Yossi Novianti, Selasa (22/2/2022). 

Sebagaimana diketahui, dalam Undang – Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. 

Pasal tersebut mengamanatkan bahwa semua warga negara, termasuk anak-anak yang memiliki keterbatasan atau yang berada dalam kondisi kurang beruntung, berhak mendapatkan pendidikan, terutama pendidikan Sekolah Dasar.

Yossi menyampaikan bahwa anak adalah anugerah sekaligus amanah dari SWT yang harus dijaga dan disyukuri. Apapun kondisi mereka. 

Untuk itu, dirinya menyarankan kepada orangtua tidak perlu malu apalagi sampai menjadi aib apabila memiliki seorang anak berkebutuhan khusus.

“Pengalaman saya, masih ada orangtua yang kurang bisa menerima status anak atau kondisi anak. Tapi saya belum tahu di Aceh Besar ini, karena baru bertugas beberapa minggu,” terangnya. 

Yossi menambahkan bahwa masih ada orangtua merasa malu dan terbebani untuk menyekolahkan anak berkebutuhan khusus di SLB. Kemudian mereka juga kurang mampu berkomunikasi dengan anak. 

Selama ini, kata Yossi, di SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh yang beralamat di jalan Jurong Peujera, Kecamatan  Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, rutin memberikan sosialisasi kepada para orangtua dengan ikut menyertakan komite sekolah. 

“Kami juga dengan komite sekolah menjadwalkan pelatihan untuk  wali murid, jadi dalam satu bulan ada dua kali. Kita ajarkan di sini bagaimana caranya melakukan pendekatan dengan anak anak luar biasa. Mereka juga kita ajarkan cara berbicara, cara komunikasi, kemudian bagaimana cara menghadapi anak saat tantrum atau mengamuk, jadi tidak hanya siswa yang kami diajarkan,” demikian pungkasnya. (mc/03)