:
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 21 Februari 2022 | 16:19 WIB - Redaktur: Tobari - 190
Boalemo, InfoPublik – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyayangkan progres pengerjaan Ruang Praktek Siswa (RPS) beserta prabotnya di SMK negeri 1 Paguyaman harus putus kontrak karena tahun anggarannya sudah berakhir.
Menurut gubernur hal ini akibat kelalaian kontraktor yang terlambat menuntaskan pekerjaan.
Ini kontraknya Juli, mulai kerja Agustus, tapi setelah itu tetap saja macet, macet dan macet. Mungkin dari sisi finansial pihak ketiganya tidak sanggup, sangat disayangkan, mau tidak mau harus putus kontrak, dan putus kontrak bukan jalan terbaik, semua jadi rugi.
"Tapi secara aturan, secara administrasi harus dilakukan putus kontrak, karena tahun anggarannya sudah berakhir,” kata Rusli saat meninjau pembangunan RPS yang telah putus kontrak di SMK negeri 1 Paguyaman, Minggu (20/2/2022).
Ia menambahkan progres pembangunan ruang praktek siswa ini memang merupakan urusan Dinas Pendidikan.
Namun, pihaknya berencana akan menyarankan ke pusat, jika hal hal terkait pekerjaan fisik dan teknis seperti ini, sebaiknya diserahkan ke Dinas PUPR.
Karena Dinas Dikbudpora dinilai SDMnya kurang mumpuni, di mana tugas utamanya adalah mengajar, tidak terkait pembangunan fisik.
Kami sarankan di rapat semalam bikin surat ke Kementerian Pekerjaan Umum bagaimana kalau urusan teknis seperti ini harusnya di Dinas PUPR.
"Ini juga jadi perhatian untuk Kepala Biro ULP melihat pekerjaan seperti ini sebenarnya kerugian untuk kita semua, apalagi bagi saya ini bencana, karena ini harusnya dimanfaatkan oleh pemerintah untuk kepentingan anak didik, tapi belum bisa dinikmati, ini kan rugi,” tambahnya.
Untuk itu Rusli Habibie berharap pihak Biro ULP dan tim Pokja dapat memperhatikan hal ini. Memilih kontraktor harus baik dan bertanggung jawab. Dan bagi perusahaan yang pernah cacat, dapat mengikuti tahapan untut di-black list.
“Solusinya beruntung anggarannya ini sudah cair masuk DAK di kas daerah. Jadi akan kami percepat revisi, kami hitung kembali berapa sisa ini dan kami lelang dan kerjakan kembali, pilih pihak ketiga yang lebih bertanggung jawab. Ini semua jadi pembelajaran,” katanya.
Berdasarkan data progres pembangunan ruang praktek siswa SMK Negeri 1 Paguyaman realisasi fisik baru 39%, dengan nilai kontrak sebesar Rp613 juta.
Selain meninjau RPS Gubernur yang didampingi Asisten dan perwakilan pimpinan OPD ini juga meninjau dua proyek yang putus kontrak lainnya yakni, pembangunan jembatan Aramco di Desa Diolata dan jalan Tenilo-Pilolodaa-Iluta di Kabupaten Gorontalo. (mcgorontaloprov/ecin/rosyid/toeb)